JAKARTA INSIDER – Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina menyerukan kepada Pemerintah Pusat memberikan kewenangan penuh, kepada Pemerintah Aceh terkait tata kelola anggaran APBD ( APBA, red) untuk digunakan membantu pendidikan keagamaan yang berada di bawah Kementerian Agama RI.
Dikutip JakartaInsider, Ahad (18/12), dari laman Parlementaria, dpr.go.id, Anggota DPR RI Selly Andriani Gantina mengatakan, "Saya melihat bahwa bentuk perhatian Pemerintah Pusat terutama untuk Aceh, masih belum rata. Karena biar bagaimana pun Aceh ini masih punya keterbatasan secara APBD, karena memang informasi tentang pengelolaan tata kelola APBD itu belum tersampaikan secara merata, bahwa APBD bisa menjadi bagian dari penganggaran dari pembangunan," ungkapnya, usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VIII DPR RI ke Banda Aceh, Jumat (17/12/2022).
Sehingga pemerintah kabupaten kota bisa menggunakan Permendagri Nomor 27 tahun 2021 tentang tata cara penyusunan APBD 2022, di mana dunia pendidikan di bawah Kementerian Agama bisa juga mendapatkan bagian fasilitas dari APBD dalam bentuk hibah.
Baca Juga: Karir redup, tak lagi populer, dan teman menjauh. Begini aktivitas Bonge sekarang
Selly menilai hal tersebut akhirnya menjadi permasalahan krusial karena menyangkut pembangunan madrasah, maupun pondok pesantren. Termasuk, juga peningkatan kualitas SDM pengajar yang berada di bawah Kementerian Agama yang sebetulnya dapat dilakukan melalui APBD mereka.
Selly juga menyoroti budaya yang ada di Provinsi Aceh, yang menurutnya, masyarakat di Aceh lebih tertarik kepada sekolah berbasis agama, yaitu madrasah atau pondok pesantren. Namun, ironisnya perhatian Pemerintah terhadap sekolah madrasah dan pondok pesantren masih minim sekali. Hal ini berbanding terbalik dengan sekolah-sekolah umum di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Perhatian pemerintah pusat terhadap madrasah negeri ini masih sangat minim, sementara pemerintah Aceh sendiri sudah mengajukan madrasah swasta untuk mendapatkan status menjadi sekolah negeri. Ini menjadi pekerjaan rumah buat Komisi VIII DPR RI, agar mempercepat proses ‘penegrian’ dari sekolah-sekolah madrasah swasta. Karena jujur saja di beberapa daerah di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa, tidak ada yang seperti Aceh. Karena mereka mau menghibahkan dari aset mereka untuk negara, itu suatu potensi yang sangat bagus dan menjadi apresiasi kami dari Komisi VIII DPR RI," tutur Anggota DPR dari F-PDIP ini.
Lebih lanjut dikatakan Selly, kondisi ini juga sejalan dengan concern Komisi VIII DPR RI yang juga memiliki Panja Pendidikan Keagamaan. Saat ini, tambahnya, concern Panja tersebut salah satunya adalah pemerataan jumlah tenaga pengajar di sekolah keagamaan. Sekaligus jika memungkinkan memasukkan para tenaga pengajar tersebut ke dalam program PPPK yang saat ini juga tengah diusahakan Kementerian Agama RI.
Sementara, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka mengatakan, dari aspirasi yang disampaikan masyarakat Aceh melalui dialog, terungkap bahwa masih banyak kebutuhan madrasah di Aceh yang meliputi infrastruktur, sarana dan prasarana, tenaga pengajar, baik negeri maupun swasta. Hal itu mengingat pendidikan keagaman di Aceh juga sangat diprioritaskan.
"Ya, jadi kesediaan tenaga SDM, lalu juga fasilitas, akses beasiswa, itu ya kalau bisa memang lebih banyak. Diharapkan kerja dari Menag ini lebih dikuatkan, karena kita melihatnya performanya belum terlalu kuat, masih banyak yang harus ditingkatkan kerja-kerjanya (Menag)," katanya.
Baca Juga: Manfaat dan resep teh herbal bunga telang untuk menurunkan kolestrol tinggi
Selanjutnya Diah juga memaparkan bahwa di dalam Panja Pendidikan Keagamaan, masalah yang sangat kentara adalah persoalan anggaran dan perencanaan yang secara kerangka proporsi masih terdapat ketimpangan.
"Dalam kerangka pendidikan keagamaan, masih sangat timpang proporsinya dengan pendidikan umum, dibandingkan dengan jumlahnya. Tapi catatannnya memang ada beberapa persoalan, seperti misalnya data dari Kementerian Agama yang belum masuk ke Kemenpan-RB, yang menyangkut kebutuhan tenaga kependidikan. Itu salah satunya," paparnya.