JAKARTA INSIDER - Taliban dukung diadakannya eksekusi publik di Afghanistan, berita selengkapnya bisa disimak pada di artikel berikut ini.
Taliban dukung diadakannya eksekusi publik di Afghanistan, dan mereka mengatakan bahwa eksekusi tersebut merupakan internal Afghanistan
Dilansir oleh JAKARTA INSIDER dari NDTV pada (9/12/2022), dukungan eksekusi mati oleh Taliban di muka publik diberikan, disusul protes keras eksekusi terhadap seorang pria.
Baca Juga: Seolah tak peduli lagi dengan Lesti Kejora, Irfan hakim lakukan hal ini hingga dihujat habis netizen
Namun pihak Taliban justru membela tindakan eksekusi tersebut pada kamis kemarin (8/12/2022).
Bahkan Taliban menyebutkan campur tangan kritik dari dunia internasional merupakan suatu hal yang tercela dan terkesan ikut campur internal Afghanistan.
Zabihullah Mujahid, selaku juru bicara Afghanistan mengatakan tindakan eksekusi yang mereka dikritik karena pengkritik kurang informasi tentang Islam dan Afghanistan.
Zabihullah Mujahid, juru bicara Afghanistan bahwa 99 persen orang Afghanistan adalah Islam atau muslim.
Baca Juga: Jepang sebut Rusia memulai Konflik baru, Joe Biden desak Rusia untuk segera akhiri seluruh konflik
Pernyataan Zabihullah Mujahid muncul pasca PBB mengkritisi Taliban atas eksekusi yang mereka lakukan kepada seorang pria di muka publik.
“Afghanistan dikritik adalah karena kita menerapkan hukum islam, dan menyebut beberapa negara lain tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk memahami (tindakan) eksekusi ini,” ujar Zabihullah Mujahid, juru bicara Afghanistan.
“Protes dan kritikan dari Negara lain merupakan tindakan tercela dan dianggap campur tangan,” kata Zabihullah Mujahid, juru bicara Afghanistan.
Artikel Terkait
Sedih banget, Dude Harlino menangis ungkapkan pengorbanan Alyssa Soebandono, ternyata Alyssa pernah alami ...
Diisukan kurus kering kerontang, Alyssa Soebandono pamer momen romantis bareng Dude Harlino: Masya Allah...
Pasca ledakan bom di Polsek Astana Anyar, Polisi periksa 3 anggota keluarga pelaku bom bunuh diri
RKUHP, bagi Amerika Serikat zina dan kohabitasi bukan tindak pidana
AS kirimkan drone dan pertahanan udara ke Ukraina senilai Rp4,2 triliun untuk bantu melawan Rusia