JAKARTA INSIDER - Akhir pekan ini masyarakat di Indonesia sedang membicarakan penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak dan balita.
Setelah Kemenkes bekerja sama dengan BPOM dan Bareskim saat ini tengah menyelidiki kasus gagal ginjal akut yang telah menelan korban lebih dari 100 nyawa balita Indonesia.
Terhitung hari ini, Selasa, 25 Oktober 2022, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan sudah ada sebanyak 255 kasus tersebar 26 Provinsi di Tanah Air.
Baca Juga: Resep jajanan rumahan simple dan enak! Donat mie
Semakin menambah kekhawatiran masyarakat khususnya para orang tua, dengan meningkatnya angka kasus tersebut. Tidak hanya terkait kesehatan sang anak, tetapi juga termasuk tentang masalah pembiayaannya.
Juru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, mengatakan pembiayaan pasien gagal ginjal akut pertama bakal ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Jadi pembiayaan pertama dari jaminan pelayanan kesehatan yaitu BPJS," kata Syahril dalam siaran pers di Jakarta pada hari Selasa, 25 Oktober 2022.
Baca Juga: Seleb tiktok Clara Shinta diduga pelakor berinisial CS. Inilah profilnya?
Bagi masyarakat kurang mampu, Syahril melanjutkan, seluruhnya biaya pengobatan ditanggung oleh pemerintah.
Pada kesempatan lain, BPOM wanti-wanti kepada masyarakat untuk lebih hati-hati dalam mengonsumsi obat, alih-alih selalu mencatat obat apapun yang diminum.***