Tambang meledak di Turki selatan, 25 tewas dan belasan masih terjebak dalam tambang bawah tanah

JAKARTA INSIDER – Kabar duka datang dari negeri dua benua, Turki.

Pasalnya terjadi ledakan di tambang tepat di wilayah Turki selatan dan memakan sebanyak 25 korban jiwa dan belasan lainnya masih terjebak di dalam tambang bawah tanah.

Kejadian ini sontak membuat seluruh warga Turki cemas dan khawatir pasalnya 25 orang tewas akibat ledakan tambang di Turki selatan dan belasan yang masih terjebak di dalam tambang bawah tanah.

Baca Juga: Erdogan lucky! Rusia percayakan Turki sebagai pusat jalur gas Eropa terbaru

Kejadian ini di umumkan pertama kali oleh Menteri Kesehatan Turki, ia menegaskan bahwa ledakan terjadi dini hari tepat di wilayah Turki bagian selatan dan menewaskan sekitar 25 jiwa dan belasan lainnya masih di tambang bawah tanah.

Ledakan tersebut berlokasi di wilayah Turki selatan tepatnya di kota Amasra pesisir laut hitam Baltin.

Ledakan terjadi pada pukul 18.45 waktu setempat di tambang milik negara TTK Amasra Muessese Mudurlugu di Kota Amasra, di provinsi pesisir Laut Hitam Bartin.

Mengetahui hal ini, menteri Fatih Donmez buka suara dan menegaskan bahwasanya awal mula ledakan itu berasal dari gas dalam yang sensitif dan amat mudah terbakar.

Suleyman Soylu yang dalam hal ini menjabat sebagai menteri Dalam Negri aktif Turki mengatakan bahwa ada berjumlau sekitar 110 orang yang berada di sekitar TKP sebelum ledakan terjadi.

Soylu juga menegaskan bahwa banyak yang terjebak saat di lokasi dan ketika ledakan terjadi terjadi Banyak menjatuhkan korban jiwa.

Dalam hal ini menteri Soylu tidak mengatakan secara detail, namun ia hanya menegaskan bahwa 110 orang berada di sekitar TKP dan setelah kejadian ledakan terjadi banyak yang terjebak ( namun tidak di katakan secara detail berapa jumlahnya) dan sekitar 25 tewas dan belasan masih berada di dalam bawah tanah.

Mengetahui hal ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwasanya untuk saat ini kru sudah melakukan pengamanan, yang tewas sudah di bawa ke rumah sakit dan sebagian kru telah melakukan penggalian untuk sebelas yang masih terjebak di dalam tanah .***