Polemik Anies Baswedan capres NasDem, Pengamat malah sindir aksi pembusukan oleh Ni Luh Djelantik

JAKARTA INSIDER - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menanggapi polemik yang menyeret nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menjelang Pilpres 2024, kian mencuat berbagai macam polemik yang menyeret Anies Baswedan usai diusung menjadi capres NasDem.

Tak tanggung-tanggung, muncul sebuah aksi pembusukan yang dilakukan oleh beberapa bekas kader partai NasDem setelah pendeklarasian Anies Baswedan menjadi capres.

Baca Juga: Kerusuhan Tragedi Kanjuruhan, Dua tersangka kini tengah jalani pemeriksaan

Aksi pembusukan ini kian menjadi sorotan publik setelah Ni Luh Djelantik, bekas kader DPD Partai NasDem Bali mundur usai diusungnya Anies Baswedan menjadi Bacapres pada 1 Oktober silam.

Ujang menegaskan, aksi pembusukan tersebut tidak akan memberikan dampak negatif, tetapi justru akan menaikkan pamor dan eksistensi nama partai yang diketuai oleh Surya Paloh itu.

Ujang menyindir, percuma jika orang-orang mantan kader itu melakukan aksi pembusukan pada NasDem, apalagi menyeret nama Anies Baswedan.

Baca Juga: Selamat Hari Anak Perempuan Sedunia. Inilah tema dan cara memperingatinya!

“Orang seperti Anies, emas ya emas. Kalau perak ya perak. Kalau emas disimpan di mana saja ya bagus,” ujar Ujang, sebagaimana dikutip dari KBA News pada Selasa (11/10/2022).

Ia menegaskan, aksi pembusukan NasDem yang dilakukan oleh bekas kader itu tidak akan mengubah peta maupun rencana yang sudah diatur.

“Anies dan NasDem sudah mengukur dinamika yang terjadi. Seleksi alamiah saja,” ujar Ujang.

Baca Juga: Dukung Lesti Kejora, Marissya Icha beberkan update terbaru Rizky Billar

Menurut Ujang, orang-orang dalam NasDem yang tidak suka pada Anies tentu akan memilih keluar dari partai.

Ia mengatakan, masih banyak para elite pengurus partai yang solid dan memiliki pemikiran yang besar untuk terus mendukung Anies.

Lebih lanjut, Ia membeberkan bahwa Anies mempunyai potensi untuk menang, sehingga mampu menaikkan elektabilitas partai.