Merasa namanya dicemarkan, Paulus Waterpauw somasi tim kuasa hukum Lukas Enembe

photo author
- Selasa, 27 September 2022 | 06:25 WIB
Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw memberikan keterangan pers terkait somasi kepada tim kuasa hukum Lukas Enembe, di Manokwari, Senin 26 September 2022 (Foto : Antara/Hans Arnold Kapisa)
Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw memberikan keterangan pers terkait somasi kepada tim kuasa hukum Lukas Enembe, di Manokwari, Senin 26 September 2022 (Foto : Antara/Hans Arnold Kapisa)

JAKARTA INSIDER - Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw melayangkan somasi kepada tim Kuasa Hukum Gubernur Papua Lukas Enembe (LE).

Hal itu dilakukan Paulus Waterpauw, terkait tudingan keterlibatan dirinya dalam proses penetapan tersangka terhadap Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ia mengatakan somasi terhadap tim kuasa hukum Lukas Enembe merupakan mekanisme (hak jawab) atas tudingan sepihak yang dinilainya sebagai wacana kosong tak berdasar dan berpotensi pencemaran nama baik.

Baca Juga: Lukas Enembe mangkir dalam pemeriksaan lantaran sakit, Jubir KPK Ali Fikri: harus ada dokumen resmi medis

"Somasi sudah dilayangkan kepada tim kuasa hukum LE, agar segera memberikan klarifikasi dalam waktu 2 kali 24 jam. Jika tidak ada tanggapan, maka langkah hukum pencemaran nama baik akan kami tempuh," tegas Waterpauw di Manokwari, Senin (26/9/2022) malam.

"Saya mengingatkan tim kuasa hukum LE, agar tidak terlalu jauh membuat wacana yang tidak berdasar, tetapi hadapilah proses hukum yang sedang berjalan," sambungnya.

Baca Juga: Lukas Enembe dipecat jadi kader Partai Demokrat? Andi Arief: Kami menolak memenuhi permintaan Presiden

Waterpauw menegaskan, bahwa semua warga negara Indonesia sama di mata hukum dan wajib taat hukum.

"Jangankan gubernur, menteri juga ada yang terjerat hukum, dan itu sesuatu yang normatif bagi setiap warga negara.

Baca Juga: Soal kasus korupsi Lukas Enembe, Mahfud MD: Bukan rekayasa politik, bukan terkait parpol atau pejabat tetapi..

"Kalau sudah terjerat dalam dugaan gratifikasi dan tindak pidana korupsi, yah dihadapi saja, jangan dipolitisir dengan satu dan lain hal," tutur Waterpauw.

Sebagai sesama putra asli Papua, Waterpauw menyebut perilaku koruptif pejabat Papua sangat merusak citra generasi muda Papua ke depan.

"Kita sama-sama anak adat, 'jangan bikin diri inti'. Kalau sudah berhadapan hukum, silakan dihadapi karena perbuatan seperti itu tidak mendidik dan merusak citra anak-anak Papua," ucapnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dyan Putra

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X