JAKARTA INSIDER - Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko mengatakan bahwa Belarusia akan melakukan serangan terhadap Ukraina hanya jika diserang terlebih dahulu oleh tentara Kyiv.
"Saya siap berperang bersama dengan Rusia dari wilayah Belarusia hanya jika satu tentara dari Ukraina masuk ke wilayah kami dengan membawa senjata untuk membunuh rakyat saya," kata Alexander Lukashenko di Minsk.
"Ini berlaku juga untuk tetangga kami yang lain," lanjut Alexander Lukashenko.
"Jika mereka melakukan agresi terhadap Belarusia, tanggapan kami akan menjadi yang paling kejam. Paling kejam!"
Baca Juga: Daun jeruk purut ternyata tak hanya untuk penyedap masakan, ini 10 manfaatnya untuk kesehatan
Minsk mengizinkan Kremlin menggunakan wilayah Belarusia untuk melakukan operasi militernya melawan Kyiv Februari lalu.
Belarusia masih menampung pasukan Rusia dalam jumlah yang tidak diumumkan, tetapi Lukashenko telah berjanji untuk tidak mengirim pasukannya. diperkirakan antara 60.000 dan 70.000, pasukan Rusia telah melewati perbatasan selatan Belarusia ke Ukraina.
"Saya tidak berencana mengirim orang-orang saya, tentara saya," kata Alexander Lukashenko.
Alexander Lukashenko, dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Ia mengatakan bersama Vladimir Putin akan membahas pasukan regional gabungan yang telah diumumkan pada bulan Oktober lalu yang melibatkan beberapa ribu prajurit Rusia.
Baca Juga: Terungkap! Alasan MUI beri fatwa halal produk Mixue, ternyata bahan bakunya mengandung ini
Lukashenko mengatakan ia telah meminta Vladimir Putin untuk tambahan pasukan divisi Rusia yang akan berada di bawah kepemimpinannya.
"Jika terjadi agresi, pasukan ini akan menjadi tentara Belarusia," ujar Alexander Lukashenko.
Vladimir Putin bulan lalu mengatakan ia mendukung rencana untuk mendirikan pusat pelatihan militer bersama dengan Belarusia. Alexander Lukashenko mengatakan kekuatan itu murni defensif.