JAKARTA INSIDER - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa akan lebih baik apabila Finlandia dan Swedia segera bergabung lebih cepat, dengan maksud mencari keamanan mengingat perang Rusia-Ukraina yang mendekati 365 hari.
Pada Selasa (14/2/2023) NATO melaporkan Rusia melakukan serangan baru di Bakhmut sebelum peringatan invasi Moskow pertama kalinya ke Ukraina pada 24 Februari 2023.
Tawaran negara-negara Skandinavia untuk bergabung dengan NATO yang terdiri dari 30 anggota aliansi, yang mempersenjatai Kyiv untuk mempertahankan wilayahnya dari Rusia telah diratifikasi, kecuali Hungaria dan Turki.
Dilansir Jakarta Insider dari laman Reuters pada Rabu (15/2/2023), sejak perang dimulai 11 bulan yang lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berada di pihak netral dan menginginkan perdamaian di antara kedua negara tersebut.
Ini dibuktikan dengan Turki yang menjadi tuan rumah dalam pembicaraan damai tahun lalu.
Erdogan mengatakan sangat keberatan dengan bergabungnya Swedia dalam aliansi karena Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang oleh Ankara disebut teroris.
Baca Juga: NATO didesak segera kirim peralatan militer bagi Ukraina, serangan Rusia semakin membabi buta
Namun Barat menginginkan Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO bersama.
Sebagian besar pejabat negara Barat berpendapat dengan bergabungnya kedua negara akan lebih mudah untuk mengintegrasikan mereka pada saat uang sama ke dalam struktur militer.
Swedia dan Finlandia telah lama tidak bersekutu, tetapi saat ini mereka menginginkan perlindungan klausul pertahanan kolektif NATO.
Finlandia memiliki wilayah perbatasan 1.300 km (810 mil) dengan Rusia, dan pulau Gotland Swedia terletak 300 km (186 mil) dari rumah Armada Baltik Rusia di daerah Kaliningrad.
Kaliningrad adalah kantong pantai Baltik Rusia yang terletak di antara anggota NATO dan Uni Eropa, Polandia dan Litunia.