JAKARTA INSIDER – Konflik dua negara antara Ukraina melawan invasi Rusia sejak tahun lalu hingga saat ini terus bergejolak.
Serangan demi serangan terus dilancarkan oleh pasukan Rusia di tengah masifnya bala bantuan yang datang ke Ukraina.
Di tengah upaya Ukraina melawan tentara pendudukan Rusia di negara Zelenskyy, belakangan beredar kabar penangkapan kelompok sabotase dan pengintaian The Security Service of Ukraina (SBU).
Baca Juga: Barcelona semakin kokoh di puncak klasemen La Liga, bagaimana nasib Real Madrid?
Penangkapan terhadap SBU berhasil dilakukan oleh Dinas Keamanan Federal Federasi Rusia, Federal’naya Sluzhba Bezopasnosti Rossiyskoy Federatsii (FSB) di wilayah Berdyansk, Zaporizhia.
Meski tim sabotase dan pengintai Ukraina berhasil dilumpuhkan oleh pasukan Rusia, kabar baik pun datang pada dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Biden memberikan dukungan terhadap keadaan Ukraina yang saat ini terus berada dalam serangan militer Rusia.
Baca Juga: Warning buat PT KAI, karyawati ini milih resign kerja gara-gara Stasiun Manggarai Jaksel
Dalam video yang diunggah Instagram @militarynewsinternational, Joe Biden mengatakan mereka telah berhasil mengikat NATO untuk membuat koalisi global.
Selain berhasil menghimpun NATO, Biden pun menegaskan mereka mendukung pelawanan Ukraina dan menentang tindakan Putin yang melakukan invasi ke Ukraina.
"Kami telah mempersatukan NATO dan menyusun koalisi global. Kami menentang agresi Putin, Kami berdiri di samping rakyat Ukraina, Kami akan mendukung anda selama dibutuhkan," jelasnya di depan Duta Besar Ukraina, Oksana Markarova pada Kongres AS seperti dikutip JAKARTA INSIDER pada Senin (13/2/2023).
Baca Juga: Inilah penyebab Rusia hujani Ukraina dengan rudal hipersonik hingga menyasar anggota NATO
Sayang, kabar berpihaknya AS terhadap Ukraina dan keberhasilannya menyatukan NATO serta membentuk koalisi global, malah justru menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pemerintah Zelenskyy.
Kekhawatiran tersebut mengingat ancaman Putin soal serangan besar-besaran yang akan dilakukan Rusia untuk semakin mendesak Ukraina di tengah datangnya bala bantuan dan keberpihakan NATO.