JAKARTA INSIDER - Rusia memperingatkan negara-negara Barat yang tergabung dalam NATO untuk tidak memberikan pesawat jet tempur bagi Kyiv. Jika hal ini dilakukan, Ukraina akan menderita. Demikian pernyataan yang disampaikan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Rusia memberikan tanggapan tegas ini setelah kunjungan monumental Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy ke Inggris baru-baru ini.
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak ketika menerima kunjungan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan Inggris akan memberikan pelatihan bagi pilot Ukraina untuk pesawat tempur NATO modern.
Amerika Serikat sudah menyatakan tidak akan memberikan pesawat jet tempur bagi Ukraina.
Baca Juga: Sarung warna kuning dan hijau dari Airlangga untuk Muhaimin, sinyal baik bergabungnya dua koalisi?
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy merasa yakin para pemimpin Eropa akan memberikan bantuan senjata dan dukungan yang diperlukan, termasuk pesawat jet tempur.
Negara-negara anggota NATO khawatir, bantuan pesawat jet tempur bagi Ukraina berpotensi meningkatkan eskalasi perang dan menarik NATO ke dalam pusaran konflik yang lebih dalam.
Oleh karena itu, negara-negara anggota NATO sepakat bahwa bantuan pesawat jet tempur bagi Ukraina harus diputuskan secara kolektif.
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak sebetulnya sudah menyampaikan hal ini kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy saat mereka bertemu di Imggris. Namun, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy tetap pada keyakinannya bahwa negara-negara Eropa dan NATO akan memberikan bantuan pesawat jet tempur.
Baca Juga: Innalillahi keluarga Anang Hermansyah tiba-tiba kumpul, sampaikan kabar duka soal Ashanty: Doanya...
Mantan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, yang mengomentari kunjungan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mendesak Rishi Sunak untuk memenuhi permintaan Ukraina.
“Kami memiliki lebih dari 100 jet Typhoon. Kami memiliki lebih dari 100 tank Challenger 2. Penggunaan salah satu dari peralatan militer ini akan melindungi Ukraina. Itulah cara kami menjamin keamanan jangka panjang bagi negara kami," ujar Boris Johnson.
Rishi Sunak mengatakan bahwa prioritas pertama adalah harus mempersenjatai Ukraina dalam jangka pendek untuk memastikan Ukraina tidak rentan terhadap gelombang baru serangan Rusia musim semi ini.