JAKARTA INSIDER - China terlihat seperti sangat tidak menyukai adanya etnis Muslim Uighur.
Hal ini terkait dengan beberapa kebijakan di China yang dikeluarkan untuk merugikan atau mempresentasikan bahwa mereka tidak menyukai adanya etnis Muslim Uighur.
Beberapa kabar yang beredar, China sampai dengan tega melakukan penahanan terhadap beberapa etnis Muslim Uighur.
Otoritas China sampai membantasi kegiatan ibadah yang akan dilakukan oleh etnis Muslim Uighur, bahkan mereka juga melakukan pengerusakan terhadap banyak tempat ibadah.
Hal ini dinilai bahwa otoritas China menuduh bahwa masyarakat etnis Muslim Uighur berpikiran radikal.
Sehingga dalam beberapa tahun terakhir, banyak etnis Muslim Uighur yang memutuskan untuk pergi mengungsi ke negara lain yang mereka nilai lebih aman dibandingkan dengan di China.
Baca Juga: Daftar skuad Real Madrid melawan Malorca malam hari nanti
Salah satu negara yang menjadi tujuan pengungsian Muslim Uighur adalah negara yang berada di Amerika Utara yakni Kanada.
Bahkan pemerintah Kanada pada hari Rabu, 1 Februari 2023 telah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka menerima 10.000 pengungsi Muslim Uighur yang melarikan diri dari Tiongkok.
Langkah ini dilakukan pemerintah Kanada sebagai bentuk dukungan terhadap langkah yang mereka ambil, dimana mereka menilai perlakuan China terhadap Muslim Uighur di wilayah Xinjiang sebagai kejahatan genosida.
Baca Juga: Jadwal konser Last Child di beberapa kota pada bulan Februari, apakah kotamu termasuk?
Bahkan beberapa kelompok HAM percaya bahwa terdapat satu juta Muslim Uighur yang dipenjarakan, bahkan China dipercayai telah mensterilkan perempuan secara paksa dan memaksakan kerja paksa di wilayah tersebut.
Tentunya hal ini menandakan bahwa pemerintah Kanada tidak menerima terjadinya pelanggaran HAM yang terjadi kepada para etnis Muslim Uighur di China.***