JAKARTA INSIDER — Kabar terkini dari Kremlin, Moskow, Presiden Rusia Vladimir Putin ternyata sering melakukan panggilan telepon dengan sejumlah pemimpin negara besar.
Walau saat ini belum diagendakan untuk berbicara by phone dengan sejumlah kepala negara, namun Putin tetap membuka diri untuk bisa dihubungi melalui percakapan telepon. Misalnya, rencana berbicara dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
“Pemimpin Rusia (Putin) terbuka untuk dihubungi,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada Sputnik.
Dilansir JAKARTA INSIDER dari Sputnik (salah satu media tertua di Rusia), Minggu sore (29/1/2023) waktu Jakarta, Olaf Scholz mengatakan kepada media Jerman bahwa dirinya berusaha untuk terus melakukan panggilan telepon dengan Putin, karena perlu untuk berbicara satu sama lain.
Kanselir Jerman menyatakan bahwa krisis Ukraina bukanlah satu-satunya topik yang diangkat dalam agenda pembicaraan melalui panggilan telepon dengan Putin.
“Selama 11 bulan terakhir, saya berulang kali telah berbicara dengan Putin, seperti yang dilakukan (Presiden Prancis Emmanuel) Macron. Pembicaraan melalui panggilan telepon terakhir, dilakukan pada awal Desember (2022,red Jakins). Dan saya akan berbicara dengan Putin di telepon lagi karena perlu, untuk berbicara satu sama lain," kata Scholz kepada media Jerman.
Baca Juga: Sindir sang saudara perihal warisan, Tamara Bleszynski: Kasihan mendiang ayahku, sengaja dicemarkan…
Scholz mengklarifikasi bahwa percakapan telepon dengan Putin tetap secara diplomatis dan tanpa bahasa kasar sambil mengakui bahwa pandangan mereka sangat berbeda.
“Kadang-kadang juga (berbicara) tentang masalah khusus pertukaran tahanan, ekspor biji-bijian dari Ukraina, dan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye,” kata Scholz.
Putin dan Scholz berbicara melalui percakapan telepon terakhir mereka pada 2 Desember tahun lalu, di mana pemimpin Rusia saat itu menjelaskan secara rinci terkait pendekatan mendasar negaranya terhadap operasi khusus (militer) di Ukraina.
Beberapa pemimpin negara besar dunia, antara lain Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, telah berbicara beberapa kali melalui percakapan by phone dengan Putin, beberapa waktu setelah dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina.***