JAKARTA INSIDER – Beredarnya informasi hoax dan berita palsu secara massif di kalangan pengguna media sosial (medsos), memaksa negara Jepang mengambil kebijakan untuk membentuk lembaga sensor informasi.
Lembaga khusus informasi ini, dikabarkan oleh penyiar nasional di Jepang, Sabtu (28/1), akan dibentuk oleh Sekretariat Kabinet pada April 2024 untuk menangani informasi online yang menyesatkan, hoax dan berita bohong di negara sakura tersebut.
Melansir Sputniknews.com, Sabtu (28/1/2023), lembaga tersebut terdiri dari tim ahli dari kementerian luar negeri dan pertahanan Jepang, serta badan penelitian dan intelijen kabinet serta badan-badan lainnya.
Baca Juga: Tagar #KAIsedangtidakbaikbaiksaja viral di Twitter, PT KAI langsung keluarkan peringatan
Tugasnya adalah untuk menyensor laju penyebaran berita hoax dan palsu di media sosial dan "mengirimkan informasi yang akurat."
Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan, bahwa menyebarkan informasi yang palsu dan menyesatkan "tidak hanya mengancam nilai-nilai universal, tetapi juga dapat memengaruhi keamanan (negara dan rakyat)."
Lembaga baru tersebut akan bertugas melakukan kampanye melawan informasi hoax dan berita palsu yang masuk dari luar.
Tugas berikutnya yakni mencarikan cara penanganan yang tepat untuk mengatasi informasi hoax dan berita palsu di dunia medsos yang sedang membanjiri pengguna informasi online di negeri sakura ini.***