Setahun setelah diresmikannya rudal hipersonik Zircon, militer Rusia melakukan percobaan pertama dengan menembakkan rudal dari tengah laut menuju titik lokasi yang berada dalam jarak tempuh 500 km.
Alhasil, senjata super canggih itu bisa mencapai sasaran, meski harus ditempuh dengan jarak yang sangat jauh.
Kemudian pada percobaan kali ini, jarak tempuh yang dicapai rudal hipersonik Zircon semakin bertambah jauh hinggan 900 km.
Baca Juga: AHY dikabarkan merapat jadi pasangan Anies Baswedan di Pilpres 2024
Hebatnya, rudal milik Rusia itu tidak hanya dapat melesat dengan kecepatan tinggi. Akan tetapi juga bisa melakukan manuver.
Bahkan dengan kemampuan terbang mencapai lebih dari sebelas ribu kilometer per jam, rudal Zircon diklaim sulit untuk dicegah oleh sistem apapun, termasuk oleh pendeteksi milik Amerika Serikat.
"Saat melesat secepat itu, rudal masih bisa mempertahankan kemampuan untuk bermanuver. Dengan kecepatan itu pula, Zircon sulit dicegat oleh sistem pertahanan apapun, bahkan dideteksi oleh sistem yang ada saat ini, termasuk milik Amerika Serikat," demikian ulasan kecanggihan rudal itu.
Baca Juga: Lirik lagu 'Haruskah Ku Mati' dari Ada Band, hits di tahun 2000an
Tetapi rupanya, Rusia bukan satu-satunya negara yang memiliki senjata perang canggih berupa rudal hipersonik.
Beberapa negara lain sebelumnya juga dikabarkan telah mengembangkan senjata perang super canggih tersebut.
Amerika Serikat sendiri disebut menganggarkan dana pengembangan rudal hipersonik dengan jumlah yang sangat besar hingga mencapai US3,8 miliar.
Pun negara besar seperi Tiongkok tak mau kalah dan turut melakukan pengembangan senjata perang rudal hipersonik.
Baca Juga: Ngebut saat mengendarai ambulans untuk antar jenazah. Begini hukumnya dalam Islam
Bahkan, negara itu juga telah melakukan uji coba senjatanya pada 4 tahun silam, tepatnya di tahun 2019 lalu.
"Tiongkok uji coba rudal hipersonik di akhir 2019 lalu," tulis Instagram @pinterpolitik, dikutip Jumat, 27 Januari 2023.***