JAKARTA INSIDER – Kasus stunting pada anak di Indonesia kini terus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Tentu ini harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah agar angka kasus stunting di Indonesia bisa semakin turun.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pun turut menanggapi kasus stunting di Indonesia.
Baca Juga: Persib Bandung puncaki klasemen Liga 1, Luis Milla puji David da Silva: Kami punya...
Untuk mencegah terjadinya stunting, ia menghimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat.
"Tingkatkan pola hidup bersih dan sehat, salah satunya dengan memenuhi gizi keluarga melalui pemanfaatan sumber makanan lokal yang kaya gizi," kata Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut Menko PMK mengungkap upaya pemerintah untuk terus aktif memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Baca Juga: Asnawi Mangkualam pisah dengan Ansan Greeners, resmi gabung ke Jeonnam Dragons
Hal ini penting untuk dilakukan dalam rangak meningkatkan kesadaran serta pemahaman masyarakat terkait pola hidup bersih dan sehat agar stunting tidak menyerang.
"Sosialisasi dan edukasi diperlukan untuk membentuk pola pikir dan budaya di tengah masyarakat mengenai pentingnya pola hidup bersih dan sehat khususnya memastikan pola makan yang bergizi seimbang," katanya.
Guna untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting, Muhadjir Efendi menegaskan perlunya inovasi-inovasi di setiap daerah agar ditingkatkan.
Inovasi yang bisa dilakukan di setiap daerah seperti penyediaan alat USG di Puskesmas.
"Pada saat ini sudah ada berbagai inovasi yang telah dilakukan di daerah-daerah, contohnya penyediaan alat USG di puskesmas dan alat ukur untuk memantau pertumbuhan bayi di posyandu. Inovasi seperti ini diharapkan terus ditingkatkan," katanya.
Menko PMK mengatakan bahwa pemerintah akan berupaya untuk mengintensifkan program pelatihan bagi para petugas yang bekerja di lapangan.