JAKARTA INSIDER – Badan jalan lintas Sumatera (jalinsum) yang menghubungkan Banda Aceh-Sigli di kilometer (KM 81) yang berlokasi di Kampung Simpang Beutong, Kecamatan Muara Tiga Laweung, Kabupaten Pidie, saat ini kondisinya rusak parah dan amblas.
Kepolisian Resor Pidie sejak beberapa hari yang lalu telah menurunkan personilnya ke titik lokasi untuk mengatur kelancaran lalu lintas, karena badan jalan di titik lokasi itu rusak parah, amblas dan rawan kecelakaan.
“Jalan ambles ini terjadi sejak sepekan lalu, namun hari ini badan jalan ambles semakin parah dan hampir putus, sehingga kami menempatkan personel di lokasi guna memperlancar lalu lintas,” kata Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali, S.I.K melalui Kasat Lantas Polres Pidie Iptu Mahruzar Hariadi, dalam keterangannya, Kamis (26/1), yang dikutip JAKARTA INSIDER dari kantor berita Antara.
Saat ini, lebih lanjut Iptu Mahruzar menjelaskan, kondisi jalan sedang ditangani dengan cara menimbun dengan menggunakan alat berat ekskavator. Bagi pengendara jenis roda empat masih bisa dilalui, sementara pengendara jenis truk belum bisa melintas.
Akibatnya kondisi di titik KM 81, jalanan macet mencapai dua kilometer karena kendaraan dilewati dengan sistem arus lalu lintas buka tutup, yang diatur oleh anggota Sat Lantas Polres Pidie.
"Kejadian tersebut terjadi sejak Sabtu (21/1), disebabkan karena tingginya curah hujan melanda daerah itu," imbuh Kasat Lantas Polres Pidie Iptu Mahruzar Hariadi.
Baca Juga: Dalam 30 menit 3 helikopter tempur Rusia rontok oleh sistem pertahanan udara Ukraina
Jalinsum yang amblas tersebut saat ini dalam proses perbaikan oleh Balai Jalan Provinsi Aceh.
“Langkah lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemacetan adalah dengan memilih jalur alternatif Laweung - Krueng Raya,” demikian Iptu Mahruzar.
Sebelumnya, kondisi jalinsum di kilometer 81 Gampong Simpang Beutong Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie sudah rusah dan sering amblas.
Baca Juga: Viral bayi meninggal usai diberi jamu. Bolehkah bayi minum jamu? Begini kata dokter
Kondisi ini diperparah dengan terjadinya penggerusan badan jalan saat curah hujan tinggi selama beberapa hari di kawasan tersebut.***