JAKARTA INSIDER - Ketegangan di Tepi Barat memanas dalam beberapa pekan terakhir.
Di tengah gencarnya penyerbuan pasukan Israel untuk menangkap warga-warga Palestina yang mereka sebut "buronan" atau untuk menghancurkan rumah-rumah warga Palestina.
Penyerbuan itu memicu bentrokan dengan warga Palestina dan menjatuhkan sejumlah korban jiwa.
Sedikitnya sembilan warga Palestina tewas dan 20 orang lainnya terluka akibat serbuan militer Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat, pada Kamis (26/1), menurut sumber-sumber di pihak Palestina.
Pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi Jenin sehingga menyebabkan bentrokan antara puluhan warga Palestina dan militer Israel, menurut para saksi mata.
Operasi militer Israel di kamp Jenin tersebut merupakan yang terbesar sejak Intifada Al Aqsa 2002.
Untuk itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Kamis (26/1/2023) mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari.
Baca Juga: Erdogan ngamuk pasal pembakaran Al-Qur'an di Swedia, Sebut Turki akan keluar dari NATO
Hari berkabung ini ditujukan bagi warga Palestina yang tewas dalam penyerbuan kamp Jenin oleh pasukan Israel.
"Presiden menyatakan hari berkabung selama tiga hari, dengan menurunkan bendera setengah tiang, untuk mengenang syuhada di kamp Jenin di Tepi Barat utara," demikian dilaporkan saluran televisi resmi Palestina.***