"Bagaimanapun juga relasi kita dengan orang lain akan memengaruhi, apa yang terjadi di rumah apa yang terjadi di kantor besar pengaruhnya pada pekerjaan juga sebaliknya," ucapnya.
Dilansir JAKARTA INSIDER dari antaranews.com pada Rabu (18/1/2023), menjelaskan cara pandang akan berpengaruh terhadap penyelesaian masalah.
Gina menjelaskan jika kondisi jiwa yang tidak baik maka akan berpengaruh pada kondisi fisik dalam bentuk manifestasi seperti penyakit.
Baca Juga: Sah! Gunakan jas berwarna kuning, kini Ridwan Kamil resmi jadi kader Partai Golkar
Dalam berbagai penelitian, ia mengatakan empat dari sepuluh orang yang mengalami gangguan jiwa mengalami ansietas, dan tiga dari sepuluh orang mengalami gangguan depresi. Dan selama pandemi gangguan depresi dan ansietas meningkat tiga kali lipat.
"Yang menarik keluhan-keluhan yang disampaikan ketika orang-orang yang datang berkonsultasi bukan keluhan suasana perasaan tapi berupa keluhan-keluhan fisik, seperti perutnya sakit, pundak sakit," katanya.
Ia mengatakan kondisi ini disebut gangguan psikosomatis, di mana keadaan jiwa yang kurang sehat namun muncul dalam bentuk manifestasi fisik.
Baca Juga: Waspadai hujan dan petir, prakiraan cuaca Jakarta pada pagi ini, Kamis, 19 Januari 2023
Istilah ini mengacu pada keluhan-keluhan fisik yang muncul akibat pikiran dan emosi yang dirasakan oleh seseorang karena stres menghadapi sesuatu yang baru atau depresi dan ansietas.
Gina mengingatkan untuk mewaspadai jika sensasi ini berlangsung berkepanjangan sampai mengganggu aktivitas karena terlalu fokus pada stresnya.
Jika jantung yang sering berdebar-debar meskipun kejadian yang dilakukan sudah terlewati, bisa jadi itu suatu gangguan psikosomatis dan segera konsultasikan ke psikiater.
Jika kita cenderung dengan tanda-tanda seperti yang dijelaskan Gina harap segera ke psikeater atau dokter jiwa terdekat.***