JAKARTA INSIDER - Gelombang serangan Rusia telah mengenai sejumlah tempat di Ukraina pada Sabtu (14/1/2023) waktu setempat.
Tak hanya mengenai titik sentral Ukraina seperti Kiev, Odesa, dan Kharkiv, hantaman rudal Rusia juga mengenai sebuah apartemen di Dnipro.
Akibat serangan rudal Rusia tersebut, sedikitnya 12 orang dilaporkan tewas sementara jumlah yang hilang, terkubur dalam reruntuhan, masih belum diketahui.
Baca Juga: Denny Darko: PDIP dihadapkan dengan buah Simalakama, harus usung Puan atau Ganjar?
Mariana Betsa, Duta besar Ukraina untuk Estonia kemudian membagikan video singkat kesedihan seorang ibu di Dnipro yang putranya tewas dalam serangan Rusia itu lewat laman Twitter miliknya, Minggu (15/1/2023).
Dalam cuitannya, Betsa menarasikan kesedihan seorang ibu yang baru saja kehilangan putranya di Dnipro.
Dalam video berdurasi 1 menit 28 detik tersebut tampak seorang perempuan berjaket merah meluapkan kesedihannya.
"Mengapa kau membunuhnya? Kau datang kemari, ke kota kami dan disambut dengan baik, dan apa yang kau perbuat pada anakku?" ungkap perempuan yang tidak disebutkan namanya it.
Tak hanya mengungkapkan kesedihan, perempuan itu juga bersumpah serapah dan mengutuk, tak hanya serangan yang dilakukan pihak Rusia, tapi juga pada orang yang telah membunuh anaknya.
"Aku menyumpahimu hingga tujuh keturunanmu. Kau akan dikutuk seumur hidupmu, tak hanya olehku tapi oleh semua yang menjadi korbanmu, tak hanya kamu, tapi juga negaramu" kata perempuan tersebut.
Sementara perempuan itu meratap dan mengutuk aksi yang dilakukan Rusia, beberapa orang lain berusaha menenangkannya.
Dilansir JAKARTA INSIDER dari laman The Kiev Independent, Minggu (15/0/2023), Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengutuk serangan ke Dnipro.