politika

Presiden Korut, Kim Jong Un sesumbar rudalnya bakal ke AS dan Korsel di 2023. Klaim jadi negara senjata nuklir

Selasa, 3 Januari 2023 | 11:17 WIB
Gambar yang diambil pada 24 Agustus 2019 dan dirilis 25 Agustus oleh kantor berita Korea Utara 9KCNA) memperlihatkan Pemimpin Korut kim Jong Un merayakan uji coba senjata peluncur roket berukuran besar di lokasi yang tidak diketahui.(AFP/KCNA VIA KNS)

 

JAKARTA INSIDER - Korea Utara menembakkan lebih banyak rudal daripada sebelumnya dalam satu tahun.

Faktanya, seperempat dari semua rudal yang pernah diluncurkan Korea Utara menghantam langit pada tahun 2022.

Itu juga tahun di mana Kim Jong-un menyatakan bahwa Korea Utara telah menjadi negara senjata nuklir dan senjatanya akan tetap ada.

Hal ini telah meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea ke level tertinggi sejak 2017, ketika Presiden AS Donald Trump mengancam Korea Utara dengan "api dan amarah".

Pada tahun 2022, Korea Utara membuat kemajuan signifikan dalam persenjataannya. Itu memulai tahun ini dengan menguji rudal jarak pendek yang dirancang untuk menyerang Korea Selatan, diikuti oleh rudal jarak menengah yang dapat menargetkan Jepang.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Turki sebut serangan Israel terhadap Bandara Internasional Damaskus tidak fair!

Pada akhir tahun, Korea Utara juga telah berhasil menguji rudal balistik antarbenua paling kuat hingga saat ini, Hwasong 17, yang secara teori mampu mencapai daratan mana saja di AS.

Kim juga menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir. Setelah mengumumkan pada bulan September bahwa Korea Utara telah menjadi negara senjata nuklir.

Dia mengungkapkan, bahwa senjata ini tidak lagi dirancang hanya untuk mencegah perang, tetapi dapat digunakan secara pre-emptive dan ofensif, untuk memenangkan perang.

Menjelang akhir tahun, dia mengumpulkan anggota Partai Buruh yang berkuasa, untuk menetapkan tujuannya di tahun 2023.

Daftar teratasnya adalah untuk "meningkatkan secara eksponensial" produksi senjata nuklir. Ini harus mencakup, katanya, produksi massal senjata nuklir taktis yang lebih kecil, yang dapat digunakan untuk berperang melawan Korea Selatan.

Baca Juga: Aldilla Jelita, istri Indra Bekti dikuliti Mizz Ajeng, punya asset banyak, galang dana, gak malu!

Ini adalah perkembangan paling serius, menurut Ankit Panda, pakar senjata nuklir di Carnegie Endowment for International Peace.

Untuk membuat senjata nuklir taktis, Korea Utara pertama-tama harus membuat bom nuklir mini, yang dapat dimuat ke rudal kecil.

Halaman:

Tags

Terkini