JAKARTA INSIDER - Bursa calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin memanas.
Bursa capres 2024 semakin memanas karena "serangan udara".
Serangan udara adalah berupa pemberitaan di media massa, media sosial, baliho hingga hasil survei lembaga tentang partai politik dan capres di Pilpres 2024.
Akibat "serangan udara", ujar Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus di Medan, Kamis (22/12/2022) di tubuh Partai Golkar sempat ada riak-riak atau kegaduhan ketika hasil survei elektabilitas Golkar turun.
Saat survei Golkar diberitakan rendah atau turun, muncul kegaduhan.
Ada yang menjadi pembela, ada yang komplain, tetapi ada juga yang bertahan.
" Akhirnya kita pecah, ribut di WA grup DPR RI," ujarnya.
"Jadi Golkar meminta kader dan semunya jangan termakan isu yang membuat perpecahan," imbuhnya.
Bahkan, katanya melihat besarnya pengaruh "serangan udara", Golkar harus melakukan hal itu untuk meraih kemenangan.
Lodewijk kemudian mengatakan ada dua langkah yang harus dilakukan untuk menjadi pemenang.
Langkah pertama, kata Lodewijk, adalah melakukan "serangan udara".
Perbanyak sosialisasi menggunakan spanduk, baliho, media sosial, hingga lembaga survei.