JAKARTA INSIDER - Duka lara menyelimuti Cianjur, Jawa Tengah, setelah diguncang gempa dengan kekuatan 5,6 Magnitudo pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.
Gempa ini telah meluluh lantakan pemukiman warga yang berada di atas pusat gempa.
Banyak bangunan dan rumah warga yang hancur, banyak pula menelan korban jiwa, mengakibatkan luka-luka akibat tertimpa runtuhan dan adanya korban hilang.
Baca Juga: Lesti Kejora dikabarkan pingsan usai nyanyi dalam konser amal untuk gempa Cianjur, begini kondisinya
Sementara, bagi warga yang selamat harus mengungsi dan mendirikan tenda darurat. Tak semua pengungsi mendapatkan bantuan dengan cepat.
Ironisnya, kebanyakan pengungsi dari kaum lansia, anak-anak dan ibu hamil.
Sebagian dari pengungsi pun mulai mengeluhkan kalau terserang penyakit. Hingga kini, gempa susulan masih dirasakan di wilayah Cianjur dan sekitarnya.
Pemandangan yang paling memilukan ketika jeritan anak-anak bersahutan dengan tangisan bayi.
Baca Juga: Krisdayanti akhirnya bongkar gaya favorit Raul Lemos saat 'main' di ranjang, bukan 69 tapi.....
Bencana gempa bukanlah suatu peristiwa yang tidak bisa diprediksi kemunculannya, apalagi dengan kemanjuan teknologi saat ini bencana gempa bisa sejak dini dimitigasi.
Dikutip JAKARTA INSIDER dari theconversation.com pada Jumat (2/11/2022), setiap gempa yang terjadi semacam “siklus magis” yang terpola : setiap terjadi peristiwa gempa dangkal yang signifikan dari sisi magnitudo dan lama goyangan, seringkali diikuti dengan tingkat kerusakan yang besar disertai kematian yang seharusnya bisa dicegah.
Lalu, muncul juru bicara lembaga teknis pemerintah terkait yang menjelaskan mengapa gempa terjadi, karakteristik, dan sumbernya serta standar pesan soal kondisi bangunan rumah rakyat maupun kualitas gedung pemerintah dan swasta yang tidak mampu melawan kekuatan gaya gempa.
Fokus penanganan bencana yang sekedar direduksi hanya dalam bentuk distribusi bantuan darurat multi-pihak yang peduli pada kemanusiaan juga sudah berulang kali dikritisi.
Secara prinsip, pemerintah memahami bahwa ada masalah yang mendasar mengapa gempa magnitudo 5,6 cukup merusak di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya.