politika

Resesi seks menghantui Korea Selatan. Warganya malas menikah dan tak mau punya anak. Ada apa?

Rabu, 30 November 2022 | 23:40 WIB
Ilustrasi aktivitas remaja Korsel. Terjadi resesi seks di Korea Selatan, karena usia produktif malas menikah dan punya anak

Hal ini disebabkan ketidakpastian pasar kerja yang suram, perumahan yang mahal, ketidaksetaraan gender dan sosial, tingkat mobilitas sosial yang rendah, dan biaya besar untuk merawat anak dalam masyarakat yang kompetitif.

Terlebih banyak wanita di Korea Selatan yang mengeluhkan budaya patriarkal. Itu memaksa mereka melakukan banyak pengasuhan anak sambil menanggung diskriminasi di tempat kerja.

Baca Juga: Resmi Mengaspal, ini detail spesifikasi, varian, dan harga Honda WR V

"Singkatnya, orang mengira negara kita bukanlah tempat yang mudah untuk ditinggali," kata Lee So-Young, pakar kebijakan kependudukan di Institut Korea untuk Urusan Kesehatan dan Sosial yang dikutip dari AP News.

"Mereka percaya anak-anak mereka tidak dapat memiliki kehidupan yang lebih baik daripada mereka, jadi mempertanyakan mengapa mereka harus bersusah payah untuk memiliki bayi," lanjut dia.

Faktor lain yang menyebabkan terjadinya resesi seks di Korea Selatan yakni rutinitas sehari-hari yang sangat padat. Kesibukan dalam bekerja ini kemudian membuat seseorang tidak lagi memikirkan hubungan yang romantis.

Baca Juga: Laris manis, mobil listrik Hyundai Ioniq 5 bekas KTT G20 ludes terjual. Begini spesifikasinya

Hal ini pun menyebabkan mereka memilih untuk tetap melajang dan fokus mengejar karier. Sehingga membuat kehidupan seks terabaikan.

Itulah penyebab menurunnya angka kelahiran Korea Selatan. Terjadinya resesi seks ini juga berdampak begitu serius bagi perekonomian di negara tersebut.***

Halaman:

Tags

Terkini