- Terowongan rahasia
Korea Utara tercatat pernah membuat terowongan untuk memata-matai Korea Selatan pada tahun 2014. Namun Korea Utara beralasan bahwa penggalian terowongan tersebut dilakukan untuk mencari batu bara.
Di sisi lain terowongan ini sering kali dimanfaatkan untuk masyarakat Korea Utara yang nekat untuk kabur dan berpindah ke negara Korea Selatan. Alasan umumnya tentu saja mereka tidak dapat hidup di negara yang tertutup dan dibatasi sangat ketat.
Baca Juga: Kim Jong Un hantam kapal Amerika Serikat dengan rudal setelah berlabuh di laut timur
- Model rambut
Di negara ini warganya hanya bisa memilih satu dari 28 model rambut yang ada dan yang disediakan.
Umumnya model rambut yang banyak diberikan seperti halnya bentuk model rambut presiden mereka yaitu Kim Jong Un.
Di sisi lain para pemangkas rambut juga tidak boleh sembarangan membentuk atau membuat model terbaru untuk masyarakat.
Baca Juga: Ketika Zelenskiy dan Joe Biden ketar ketir, Kim Jong Un bersama Ebrahim Raeisi turun bantu Putin
- Rentan kelaparan
Global Hunger Index menyebut, Korea Utara menempati posisi ke-96 dari 116 negara dengan tingkat kelaparan serius. Apalagi, ketika pandemi Covid-19 berlangsung, di mana perbatasan ditutup demi mencegah penyebaran virus tersebut.
Masyarakat kelas bawah di Korea Utara sangat menderita dan kekurangan pangan, sehingga kelaparan merajalela. Sebelumnya, Korea Utara pernah mengalami bencana kelaparan pada tahun 1990-an.
Akibat peristiwa itu, ratusan ribu orang dikabarkan tewas kelaparan. Sampai saat ini, Korea Utara masih terus berjuang agar tidak kekurangan pangan.
- Padat penduduk
Pada bulan Juli 2010, penduduk Korea Utara berjumlah 22 juta menjadikan Korea Utara sebagai negara berpenduduk terbanyak kelima di dunia. Amerika adalah negara berpenduduk terbanyak ketiga dan juga China merupakan penduduk terbanyak pertama yang ada dengan jumlah 1 miliar.
Tentu saja hal ini cukup mencengangkan, mengingat negara kota Korea Utara sendiri masuk ke dalam negara yang cukup kecil dan tertutup akan informasi kependudukannya. Selain itu banyak informasi yang mengatakan memang Korea Utara tidak melakukan pengontrolan kelahiran.
- Tenaga kerja dengan upah murah
Jumlah angkatan kerja di Korea Utara per tahun 2021 adalah 16,93 juta orang. Dari jumlah tersebut, diisi oleh para tenaga kerja dengan upah murah.