Inggris selalu siap untuk mendukung Kementerian Perhubungan dan Pemerintah DKI Jakarta untuk mengembangkan fase-fase MRT berikutnya.
Termasuk melalui Expression of Interest dari UK Export Finance untuk menyiapkan pendanaan sebesar 1,25 miliar dolar AS atau Rp19,375 triliun.
Kemudian negara ketiga yang menandatangani nota kesepahaman adalah Korea Selatan.
Baca Juga: Di depan delegasi KTT G20, Jokowi menyatakan siap jadi tuan rumah ajang Olimpiade Dunia 2036 di IKN
Diwakili Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Won Hee-ryong, negara ginseng itu akan berinvestasi pada fase empat lintas Fatmawati-Kampung Rambutan.
Ruas itu, panjangnya sekitar 12 km dan lintasan rencananya akan dibangun antara melayang dan bawah tanah.
Kepastian investasi Korsel di MRT, merupakan hasil pembicaraan pada pertemuan bilateral RI-Korea Selatan.
Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini banyak negara tertarik untuk berinvestasi pada infrastruktur transportasi di Indonesia, khususnya MRT.
Baca Juga: Susul Meta dan Twitter, Amazon PHK massal 10.000 pekerja di tengah ancaman resesi ekonomi
Melalui nota kesepahaman itu, menhub, berharap bisa menjadi awal percepatan pengembangan MRT Jakarta dan solusi mengurangi kemacetan serta memajukan moda transportasi publik ramah lingkungan.
Dengan MRT itu diharapkan mampu mengurangi polusi dan meningkatkan kualitas udara bersih.
“Pengembangan angkutan massal perkotaan seperti MRT Jakarta sangat penting untuk terus dilakukan," katanya.
Saat ini, ujar Menhub, Jakarta dinilai sebagai kota yang cukup representatif untuk percontohan pengembangan angkutan massal perkotaan.
Baca Juga: Ada Honda BeAT 2022 terbaru, buruan yuk dapatkan promo menariknya hingga akhir tahun
Menhub menyebutkan, tempat-tempat lain yang sekarang sedang akan dilakukan studi berkaitan dengan MRT dan LRT yaitu Medan, Bandung, Surabaya, dan Bali.