JAKARTA INSIDER - Dalam pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, ratusan pecalang ikut turun tangan.
Rutasan pecalang ini diturunkan untuk membantu mengamankan KTT G20 yang diselenggarakan di Bali pada 15 - 16 November 2022 yang tersebar di beberapa titik.
Adapun pecalang sendiri merupakan penduduk lokal asli Bali yang bertugas membantu mengatur, menjaga serta menertibkan tempat diadakannya kegiatan seperti upacara adat dan keagamaan.
Baca Juga: Spoiler One Piece 1067, ada hadiah menarik untuk Luffy dari Vegapunk
Ketika bertugas, pecalang mengenakan seragam adat setempat dengan identitas tridatu (merah, putih, hitam) atau poleng (putih, hitam).
Lalu apa saja yang menjadi tugas dari para pecalang selama acara KTT G20 di Bali berlangsung?
Untuk acara KTT G20 kali ini, berikut adalah tugas dari pecalang dilansir JAKARTA INSIDER dari Instagram @kemenkomarves pada Rabu (16/11/2022).
Baca Juga: Jelang Piala Dunia Qatar 2022, pelatih timnas Iran persilahkan pemainnya untuk...
1.Menjaga sejumlah titik keamanan di dekat jalan yang ditutup selama pelaksanaan KTT G20 di Bali.
2.Memberikan informasi terkait dengan rute alternatif selama penutupan jalan untuk acara KTT G20 berlangsung.
3.Mengomunikasikan akses jalan warga setempat kepada otoritas terkait.
Dalam menjalankan 3 tugas diatas, para pecalang telah dibekali dengan pelatihan dari TNI dan Polri.
Baca Juga: Alat musik tradisional Angklung mendapat pengakuan dari dunia
Ada empat desa di Bali yang ikut terlibat dalam menjaga akses menuju pantai yang berdekatan dengan akomodasi dari para delegasi peserta G20.
Empat desa tersebut antara lain Desa Pecatu, Kampial, Kutuh, dan juga Ungasan.