politika

Investor berpeluang masuk Indonesia melalui KTT G20 Bali 2022

Jumat, 11 November 2022 | 13:05 WIB
KTT G20 di Bali.

JAKARTA INSIDER - Indonesia sejak dua tahun lalu telah ditetapkan sebagai Presidensi KTT G20.

KTT G20 Bali 2022 Bali akan berlangsung pada tanggal 15-16 November 2022 di kawasan Nusa Dua, Bali.

Rangkaian pertemuan KTT G20 Bali 2022 diperkirakan akan melibatkan 20.988 delegasi yang akan hadir. Delegasi ini berasal dari 19 negara anggota, Uni Eropa, dan tamu undangan.

Baca Juga: Wow, ada motor listrik dengan konsep MV Agusta Ampelio khas Italia bergaya skuter klasik

Dengan Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 membuka peluang masuknya investor asing akan terbuka lebar.

Dikutip JAKARTA INSIDER dari indonesia.go.id hari Jumat (11/11/2022). Pelaku pasar berharap terselenggaranya konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 berdampak bagi masuknya investasi asing ke Indonesia.

Kinerja investasi sebagai motor penggerak perekonomian diharapkan mampu meningkatkan kontribusinya bagi produk domestik bruto (PDB) hingga tiga tahun mendatang.

Baca Juga: KTT G20 Bali, Menteri Kesehatan memastikan layanan kesehatan dalam 3 aspek penting

‘’Yang lebih kita harapkan pertemuan ini membawa dampak yang signifikan untuk jangka menengah-panjang dengan masuknya investasi ke Indonesia,’’ ujar Ekonom Universitas Indonesia (UI), Fithra Faisal Hastiadi, kepada Tim Komunikasi dan Media G20, Jumat (11/11/2022).

Sedangkan untuk jangka pendek, lanjutnya, tentu saja kehadiran para tamu negara akan menggerakkan perekonomian kita sebab ada belanja yang mereka keluarkan ke berbagai sektor.

Posisi Presidensi G20 membawa keuntungan bagi Indonesia menguatkan posisinya sebagai negara yang layak untuk tujuan investasi.

Baca Juga: 3 Cara mengelola keuangan bisnis kecil anti ribet, salah satunya pisahkan rekening bank

“Pemerintah harus bisa memberi keyakinan dan menciptakan kepastian hukum bagi investor untuk memulai usahanya di Indonesia," katanya.

Managing Director PT Samuel International Harri Su menambahkan, mata dunia sedang terarah kepada Indonesia.

“Ini adalah saat yang tepat mengarahkan mata investor memilih kita, bukan negara Asia lainnya,’’ ujar Harri Su.

Halaman:

Tags

Terkini