JAKARTA INSIDER - Konflik Rusia Ukraina hingga kini belum juga menemui titik terang.
Rusia terus mengirimkan serangan kepada Ukraina bahkan mengancam beberapa negara lain yang akan turut membantu Ukraina.
Dampaknya, beberapa negara juga mulai mendapatkan imbas dari serangan Rusia ke Ukraina tersebut seperti menipisnya pasokan gas yang biasa dipasok oleh Rusia.
Baca Juga: Joe Biden respon ancaman Nuklir Putin kerahkan hulu ledak taktis takuti Rusia, detik-detik PD III?
Memasuki hari ke 252, perang Rusia Ukraina belum menandakan akan adanya jalan damai meski telah beberapa kali melakukan negosiasi yang cukup alot.
Negara pimpinan Vladimir Putin itu nampaknya tidak akan menurunkan intensitas serangan ke Ukraina sebelum Ukraina memastikan tidak akan bergabung dengan NATO.
Bahkan kabar yang terbaru dikutip dari channel Youtube OBROLaN PANAS (2/11/2022), warga Ukraina kini mengalami krisis air bersih dan listrik yang cukup parah.
Krisis air bersih dan listrik yang dialami Ukraina ini disebabkan oleh serangan Rusia yang menghantam Hydroelektric power plant atau pembangkit listrik tenaga air yang terdapat di kota Novodnestrovsk dan Kremenchug.
Tidak hanya berfokus pada dua kota tersebut, serangan rudal-rudal dan drone-drone Rusia juga menghantam ibu kota Kiev, Dniper, Pavlograd dan Zaporozhye.
Serangan yang bertubi ini menunjukkan bahwa persediaan rudal dan drone Rusia masihlah lebih dari cukup.
Tak hanya itu, hal ini sekaligus menyangkal klaim NATO yang menyatakan bahwa persenjataan Rusia mulai menipis.
Terbaru, beredar video yang menunjukkan antrian panjang warga Ukraina di beberapa kota, demi mendapatkan air bersih.
Baca Juga: Ksenia Sobchak merasa tidak aman setelah kabur dari Rusia, jadi buronan bapak sendiri
Strategi Rusia yang menghancurkan banyak fasilitas terpenting Ukraina seperti pembangkit listrik tenaga air ini menyebabkan kekurangan air, kelaparan bahkan kedinginan.