politika

Perayaan Halloween di Korsel, dalam Islam apa boleh dirayakan?

Minggu, 30 Oktober 2022 | 17:58 WIB
Ilustrasi. Bolehkah umat Islam merayakan Halloween (freepik )

Ikut merayakan hari raya sekelompok umat sama dengan meniru kebiasaan mereka.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kita untuk meniru kebiasaan orang jelek, termasuk orang kafir. Beliau bersabda:

من تشبه بقوم فهو منهم

“Siapa yang meniru kebiasaan satu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut.” (Hadis shahih riwayat Abu Daud)

Baca Juga: Mati kutu dikalahkan oleh Brighton and Hove Albion, Graham Potter ucap ini

Abdullah bin Amr bin Ash mengatakan:

من بنى بأرض المشركين وصنع نيروزهم ومهرجاناتهم وتشبه بهم حتى يموت خسر في يوم القيامة

“Siapa yang tinggal di negeri kafir, ikut merayakan Nairuz dan Mihrajan (hari raya orang majusi), dan meniru kebiasaan mereka, sampai mati maka dia menjadi orang yang rugi pada hari kiamat.”

Ikut merayakan  termasuk bentuk loyalitas dan menampakkan rasa cinta orang kafir. Padahal Allah melarang kita untuk menjadikan mereka sebagai kekasih ataupun teman akrab.

يا أيها الذين آمنوا لا تتخذوا عدوي وعدوكم أولياء تلقون إليهم بالمودة وقد كفروا بما جاءكم من الحق … …

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (rahasia), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu..” (QS. Al-Mumtahanan: 1)

Baca Juga: Kronologi tragedi Halloween Itaeweon ratusan nyawa lenyap

Apalagi dalam perayaan Halloween memakai kostum setan dan sejenisnya. Meskipun tidak ada unsur ibadah, perayaan orang kafir tetap tidak boleh ikut dirayakan oleh orang mukmin.

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang di kota Madinah, penduduk kota tersebut merayakan dua hari raya, Nairuz dan Mihrajan.

Beliau pernah bersabda di hadapan penduduk madinah:

Halaman:

Tags

Terkini