politika

HOAX, ini fakta sebenarnya atas tuduhan Anies Baswedan radikal dan intoleran

Sabtu, 29 Oktober 2022 | 09:22 WIB
Anies Baswedan dituduh radikal dan intoleran. (./instagram.com/@aniesbaswedan)

JAKARTA INSIDER - Pendeta Imanuel Ebenheizer Lubis membongkar fakta sebenarnya terkait tuduhan-tuduhan kepada Anies Baswedan.

Berdasarkan isu yang beredar, Anies Baswedan dituduh menjadi sosok yang radikal dan intoleran.

Dengan tegas, Pendeta Imanuel mengatakan bahwa tuduhan kepada Anies Baswedan itu adalah hoax dan tak memiliki bukti.

Baca Juga: Anies Baswedan cari pasangan, Sekjen DPP Relabatin: Siapapun wakilnya asal presiden tetap Pak Anies

Hal itu disampaikan Pendeta Imanuel saat menjadi pembicara webinar bertajuk “Peran Strategis Pemuda dalam Kontestasi Pemilu 2024” pada Jumat, (28/10/2022) kemarin.

“Mari kita buka telinga, buka pikiran, bahwa semua berita-berita tentang Pak Anies yang mengatakan beliau radikal intoleran, itu semua saya pastikan hoax,” kata Pendeta Imanuel Ebenheizer Lubis, sebagaimana dikutip JAKARTA INSIDER dari KBA News pada Sabtu (29/10/2022).

Pendeta Imanuel menegaskan, selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah bekerja baik dan tidak menjadi seperti sosok yang dituduhkan kepadanya selama ini.

Baca Juga: Anies Baswedan dituduh radikal dan intoleran, Pendeta Imanuel: Semua saya pastikan hoax

Menurut Pendeta Imanuel, Anies Baswedan adalah sosok yang selalu menjunjung toleransi antar umat bergama, maka salah besar jika disebut intoleran dan radikal.

“Memang kenyataannya Pak Anies begini kita denger berita Pak Anies radikal intoleran, tapi Jakarta kenyataannya aman,” terangnya.

Lebih lanjut, Pendeta Imanuel mengungkapkan, Anies Baswedan mampu menjadi pemimpin Indonesia di 2024 mendatang dengan segala pencapaian yang telah berhasil diselesaikannya saat memimpin DKI Jakarta.

Baca Juga: Anies cari Pasangan, silaturahmi ke Habib Novel Solo hingga diberikan tongkat

Dengan segala pencapaian Anies memimpin Jakarta selama lima tahun terakhir, dia menilai, Anies akan mampu memimpin Indonesia di 2024 mendatang.

“Kalau beliau sudah bisa memimpin Jakarta, pasti beliau bisa memimpin tingkat nasional, Indonesia,” pungkasnya.***

Tags

Terkini