JAKARTA INSIDER – Setelah Elon Musk mengancam akan menghentikan pendanaan internet Starlink di Ukraina, negara-negara Uni Eropa mulai turun tangan.
Mereka mulai mendiskusikan hal tersebut untuk memastikan agar warga Ukraina tetap bisa mendapatkan akses internet secara gratis di tengah invasi yang masih terus terjadi.
Dilansir JAKARTA INSIDER dari laman Politico.ue (19/10/2022), Negara-negara Uni Eropa yang turut dalam pertemuan tersebut adalah 27 menteri luar negeri yang berkumpul pada Senin (17/10/2022) kemarin.
Baca Juga: Prakiraan cuaca di Bandung hari ini Rabu 19 Oktober 2022, BMKG: waspadai hujan lebat
Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis mengungkap rencana tersebut setelah Elon Musk mengatakan bahwa roket SpaceX miliknya tidak dapat membayar terus menerus internet Starlink untuk warga Ukraina tersebut.
Meski pada akhirnya Elon Musk berubah pikiran dan mengatakan bahwa ia akan terus mendanai layanan internet tersebut, namun ketakutan masih dirasakan.
Ketakutan tersebut memunculkan kekhawatiran tentang keamanan akses internet di Ukraina.
Dimana sistem telekomunikasi memiliki peran penting dalam serangan balik kepada pasukan Rusia serta untuk menjaga agar tetap bisa terhubung dengan penduduk sipil.
Baca Juga: Sepakat berdamai, Polisi resmi hentikan kasus penyidikan KDRT Rizky Billar dan Lesti Kejora
Lebih lanjut, Landsbergis menyarankan agar akses internet di Ukraina ini tidak hanya diserahkan kepada satu orang yang berkuasa saja.
Karena dikhawatirkan nantinya ia akan berlaku semena-mena sesuai kehendaknya tanpa memikirkan yang lain, sehingga akan berdampak pada pemutusan sepihak yang akan merugikan warga Ukraina.
Ia juga berharap bahwa hal ini bisa dilakukan dengan perjanjian kontrak seperti negara-negara dapat membeli layanan milik Elon Musk ini sehingga warga Ukraina dapat terus menikmati layanan akses internet dengan mudah.
“Saya pikir mungkin jauh lebih baik untuk memiliki ini sebagai perjanjian kontrak antara, katakanlah, koalisi negara-negara yang dapat membeli layanan dari Mr. Musk, layanan Starlink, dan memberikannya kepada Ukraina dan terus menyediakannya untuk Ukraina,” ungkapnya.***