JAKARTAINSIDER – PM Yair Lapid serta Joe Biden dalam pertemuan sidang umum PBB di New York pekan lalu mengaku dukung Palestina untuk segera merdeka, namun sesaat setelah itu Palestina kembali di gempur Zionis.
Pasukan Zionis Israel kembali gempur Al Aqsa Palestina di kota bersejarah Yerusalem pada Senin 26 September 2022.
Hal ini di katakan oleh saksi mata yang sedang berada di lokasi tempat kejadian, salah satu Pejabat Islamic Waqf yang saat itu bertugas menjaga Al Aqsa dan membenarkan bahwa Zionis Israel menyerang umat muslim saat selesai menjalankan ibadah shalat subuh ,seperti di kutip dari Al Arabiya Kamis, 29 September 2022.
Peristiwa itu terjadi saat umat Yahudi hendak merayakan Tahun Baru Yahudi atau Rosh hashanah.
Sementara itu, pejabat Palestina mengatakan, pasukan Israel mengusir umat Muslim dari situs itu saat para ekstremis Yahudi menunggu di dekat pintu masuk terdekat.
Pasukan Zionis Israel yang menjaga delapan gerbang menuju Al Aqsa, melarang Muslim di bawah 40 tahun dan siswa masuk kompleks itu.
Sementara itu, ekstremis Yahudi beribadah dengan melanggar perjanjian status-quo lama yang mengatur situs tersebut.
Sebelumnya, kelompok radikal Israel mendesak pendukung mereka untuk menyerang Al Aqsa pada Tahun Baru Yahudi dan selama beberapa minggu mendatang saat hari libur keagamaan Yahudi.
Di sisi lain, orang-orang Palestina menganggap serangan Israel di Al Aqsa bagian dari upaya mengubah perjanjian status-quo dan mengubah kompleks itu menjadi situs yang sepenuhnya milik agama Yahudi.
Israel juga telah memperkuat jumlah pasukan di Yerusalem dan mendorong warga untuk terus dipersenjatai saat menandai festival keagamaan Yahudi.
Sejumlah pemimpin negara Islam mendesak umat Islam mempertahankan kehadiran di Al Aqsa untuk menghentikan ini.
Serangan ini muncul beberapa hari usai Perdana Menteri Israel Yair Lapid menyerukan dukungan untuk Palestina di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam pidatonya, ia menyatakan dukungan Israel terhadap solusi dua negara sebagai cara mengakhiri konflik dengan Palestina. Dengan solusi ini, Palestina dan Israel berdiri sebagai negara berdaulat, merdeka, dan hidup berdampingan.
“Sebuah kesepakatan dengan Palestina berdasarkan solusi dua negara untuk dua bangsa adalah hal yang tepat untuk keamanan Israel, untuk ekonomi Israel, dan untuk masa depan anak-anak kita,” kata Lapid,
Tak hanya Yair, dukungan juga di kemukakan oleh Presiden Amerika Serikat,Joe Biden yang mendukung penuh Palestina merdeka.***