JAKARTA INSIDER - Usai meresmikan Jalan Tol Cibitung - Cilincing, kepada awak media, Presiden Jokowi menegaskan: "Kita tidak pernah bicara 450VA dihapus. Subsidi tetap. Jangan sampai masyarakat dibawah resah gara-gara statement itu", seperti dikutip Jakarta Insider dari kanal YouTube Sekretariat Presiden. (20/9/2022)
Penegasan Presiden Jokowi ini menjawab kegelisahan pelanggan 450 VA karena beredar kabar daya listrik 450VA dihapus dan dimigrasi ke 900 VA sedangkan pelanggan 900 VA dimigrasi ke 1200 VA.
Baca Juga: Calon kuat pilpres 2024 mulai nampak, Anies Baswedan: inilah kenapa kita perlu kolaborasi
Kabar ini berhembus kencang di tengah masyarakat setelah diadakannya Rapat pembahasan asumsi dasar Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) Tahun Anggaran 2023 antara Badan Anggaran DPR RI (Banggar DPR RI) dan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, di Gedung DPR RI, beberapa waktu yang lalu. (12/09/2022)
Dalam rapat itu, dibahas gagasan daya listrik 450 VA dihapus, beralih ke 900 VA dan daya listrik 900 VA beralih ke 1200 VA.
"Bagi orang miskin, rentan miskin, yang di bawah garis kemiskinan itu tidak boleh lagi ada 450 V, kita tingkatkan saja minimal 900 VA.
Baca Juga: Kompetisi pilpres 2024 makin panas, Anies Baswedan bertemu Yenni Wahid di Balai Kota DKI Jakarta
Setidaknya demand-nya naik, oversupply-nya berkurang. Terhadap yang 900 VA juga naikkan saja ke 1.200 VA," kata Said Abdullah Ketua Banggar DPR RI.
Usulan penghapusan daya listrik 450 VA ini berawal dari kondisi PT PLN (Persero) yang terus mengalami oversupply listrik. Kondisi surplus listrik ini diperkirakan mencapai 41 gigawatt (GW) pada tahun 2030, seiring dengan penerapan energi baru terbarukan (EBT).
Dari penegasan yang disampaikan Presiden Jokowi masyarakat punya kepastian. "Tidak ada penghapusan 450VA dan tidak ada perubahan dari 450 VA Ke 900 VA. Tidak ada!".***