"Kita lupa jika ada masa depan. Oleh karena itu, kita harus melihat ke masa depan, sesekali kita bisa melihat ke belakang," kata Budiman.
Baca Juga: Menkopolhhukam sesalkan karyawan BUMN jadi terduga teroris, Mahfud MD: Sejak awal sudah diingatkan
Dia pun mengaku dirinya sebagai seorang pribadi yang biasa mengambil risiko dalam melangkah.
PDI Perjuangan sebut Prabowo lakukan pembajakan dan devide at impera
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai kasus pembajakan Budiman Sudjatmiko oleh kubu Prabowo Subianto justru membuktikan ketidakpercayaan diri.
"Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera," kata Hasto.
Hasto juga memberi catatan soal lokasi deklarasi dukungan itu di Provinsi Jawa Tengah.
Hasto menerangkan tindakan yang dilakukan Budiman dan Prabowo di Semarang, justru akan membuat kader PDIP di Jawa Tengah semakin solid. Tindakan seperti ini justru akan membuat semangat kader Banteng semakin bergelora.
Kejadian itu, lanjut Hasto, mirip ketika Pemilu 2019 lalu. Saat itu, kubu Prabowo membangun posko di wilayah Solo, yang merupakan tempat asal Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu menjadi lawannya.
Baca Juga: Tantangan penegakan hukum di ujung Pemerintahan Jokowi
Hasilnya, kubu Prabowo justru harus melenggang kalah. Sebab tindakan itu justru makin membuat semangat serta militansi kader dan pendukung semakin besar.***