Pendiri Projo sebagian besar adalah kader PDI Perjuangan atau aktivis mahasiswa tahun 1998.
Setelah deklarasi, Projo segera membentuk jaringan yang meluas di seluruh Indonesia.
Mereka mengandalkan dana swadaya dan menerapkan model aksi massa, advokasi, serta interaksi langsung dengan rakyat.
Dalam waktu singkat, Projo berhasil memperoleh basis dukungan yang kuat terutama di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Bali, dan Jakarta.
Baca Juga: Kekayaan Menpora Dito luar biasa, dosen UGM ungkap dirinya merasa terhina, dosen: rumah saya nyicil!
Projo memiliki tiga orientasi politik utama.
Pertama, mereka memperjuangkan Jokowi sebagai presiden.
Kedua, mereka berupaya memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2014.
Dan ketiga, mereka bertekad untuk mendukung kepemimpinan Jokowi sebagai presiden.
Dalam mencapai tujuan-tujuan politik tersebut, Projo menerapkan prinsip partisipasi, kemandirian, dan gotong royong.
Selain kehadirannya di dunia nyata, Projo juga aktif dalam dunia digital dan media sosial.
Mereka menggunakan situs projo.id untuk melaporkan kegiatan dan liputan mereka.
Pada tahun 2018, Republik Cyber Projo dibentuk dengan fokus pada kampanye di media sosial.
Mereka memanfaatkan akun-akun media sosial seperti @DPP_Projo di Twitter dan Dewan Pimpinan Pusat PROJO di Facebook serta Instagram untuk memberikan pembaruan tentang kegiatan terkini.