JAKARTA INSIDER - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi sorotan publik setelah seorang mahasiswa, Muhammad Rafi Azzamy, mengeluhkan kondisi kampus yang dianggapnya toxic.
Rafi, yang akhirnya memutuskan untuk pindah ke Universitas Brawijaya (UB), berbagi pengalamannya melalui akun Twitternya.
Dalam unggahannya pada tanggal 24 Juni 2023, Rafi menyinggung tentang gedung jelek, dosen yang jarang masuk, dan birokrat penjilat di UMM yang dianggapnya sangat menguras tenaga.
Baca Juga: Selingkuh menggunakan Gojek sudah biasa, ternyata ada yang selingkuh menggunakan Google Docs!
Meski banyak yang meragukan kabar tersebut, Rafi memberikan bukti dengan membagikan video tentang kondisi yang tidak layak di dalam gedung UMM, termasuk keberadaan tai kucing yang tak hanya sekali terjadi.
Rafi juga menyebutkan bahwa di jurusannya, banyak dosen yang jarang masuk karena sibuk menjadi panitia acara-acara seremonial kampus.
Ia bahkan pernah menulis surat terbuka kepada dosen yang jarang mengajar di UMM, mengungkapkan keanehan tersebut.
Baca Juga: Pelanggan kafe di Makassar berbicara terlalu keras di ruang tertutup, diingatkan malah mengamuk!
Tulisan Rafi tersebut telah dipublikasikan di Mojok.co dengan judul "Surat Terbuka untuk Dosen yang Jarang Mengajar."
Walaupun ada yang menyebut bahwa UB juga memiliki masalah, Rafi mengklaim bahwa UMM memiliki masalah yang lebih besar.
Ia memilih pindah ke UB dengan keyakinan bahwa di sana akan menemukan kondisi yang lebih baik.
Baca Juga: Rahasia Sukses Wawancara Kerja Bersama HRD: Jadikan Peluang Diterima Lebih Tinggi!
Namun, Rafi menegaskan bahwa ia tidak pernah mengatakan bahwa UB tidak memiliki masalah, mengingat pernyataan kontroversial dari Rektor UMM terkait aturan berambut panjang yang dianggap menghilangkan identitas seorang lelaki.
Selain itu, UMM juga dikenal dengan keunikan fasilitasnya, yaitu bebek-bebekan yang disediakan sebagai hiburan bagi mahasiswa.