politika

99 jemaah haji Indonesia meninggal, PPIH siapkan tiga skema ibadah haji 2023 untuk lansia

Kamis, 22 Juni 2023 | 06:40 WIB
Foto Direktur Bina Haji Arsad Hidayat, PPIH siapkan tiga skema untuk penyelenggaraan ibadah haji 2023 untuk jemaah lansia (Kemenag.go.id)

JAKARTA INSIDER - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) sedang melakukan proses pematangan konsep terbaik untuk penyelenggaraan haji 2023 untuk jemaah lansia. 

Skema penyelenggaraan indah haji 2022 untuk jemaah lansia sudah disosialisasikan kepada para pengurus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).

Direktur Bina Haji Arsad Hidayat mengatakan, KBIHU memiliki posisi strategis untuk memberikan pemahaman kepada jemaah haji, termasuk jemaah lansia, terkait skema penyelenggaraan puncak haji 2023.

Baca Juga: Fakta baru warga Indonesia malas menikah, ini pendapat Hasto Wardoyo kepala BKKBN, Netizen: Yang cerai banyak

“Menjelang puncak haji di Arafah – Muzdalifah – Mina atau Armina, kita telah siapkan tiga skema penyelenggaraan ibadah, khususnya bagi jemaah haji lansia,” tegas Arsad usai melakukan sosialisasi dengan para pengurus KBIHU di Makkah, Selasa (21/6/2023).

Skema pertama disiapkan bagi jemaah lansia yang meninggal dunia setelah di embarkasi, saat di pesawat, atau di tanah suci, serta jemaah lansia yang memiliki ketergantungan pada alat dan obat sehingga tidak bisa dimobilisasi.

Jemaah yang masuk dalam kategori skema ini, akan dibadalhajikan.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu, sampai saat ini tercatat ada 99 jemaah haji Indonesia yang meninggal di pesawat, Jeddah, Madinah, dan Makkah.

Baca Juga: Menag tinjau toilet, dapur hingga coba mobil golf di Arafah jelang puncak ibadah haji 2023

“Jadi, nantinya akan ada orang yang membadalkan hajinya,” terang Arsad.

Skema kedua disiapkan bagi jemaah haji yang sakit dan dirawat, baik di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) ataupun di RS Arab Saudi, dan masih bisa dimobilisasi. Jemaah dengan kategori ini akan disafariwukufkan.

“Kita akan angkut dengan bus yang sudah dimodifikasi, ada jemaah yang duduk dan baring. Satu dua jam di Arafah kemudian akan kembali ke KKIH atau RSAS,” sebutnya.

Untuk skema ketiga, lanjut Arsad, disiapkan bagi jemaah lansia yang fisiknya sehat, hanya harus menggunakan kursi roda.

Mereka akan tetap dibawa ke Arafah untuk menjalani Wukuf seperti jemaah haji normal lainnya.

Halaman:

Tags

Terkini