JAKARTA INSIDER - Setelah menyatakan bergabung bersama PPP pada Rabu (14/6/2023), Sandiaga Uno menuai kritikan tajam dari berbagai pihak.
Pasalnya belum genap 3 bulan memutuskan untuk meninggalkan Partai Gerindra, Sandiaga Uno sudah menemukan partai baru.
Bahkan sebelumnya, belum sebulan memutuskan bercerai dengan Gerindra, Sandiaga Uno sudah diisukan akan bergabung bersama PKS.
Baca Juga: Erina Gudono, Istri Kaesang Pangarep, Menolak Penggunaan Foto Lama Sebelum Menikah dalam Pemberitaan
Tak tau apa yang menyebabkan Sandiaga Uno enggan bergabung bersama PKS, padahal dari pihak PKS membuka pintu yang sebesar-besarnya untuk mantan Cawapres dalam Pemilu 2019 tersebut.
Publik berspekulasi, alasan Sandiaga Uno enggan bergabung dengan PKS dikarenakan ada isu miring yang menyebut dirinya berusaha menjegal pencapresan Anies Baswedan.
Seperti yang kita ketahui, PKS merupakan bagian dari Koalisi Perubahan yang mendukung Anies Baswedan bersama dengan Partai NasDem dan Partai Demokrat.
Baca Juga: Donald Trump Resmi Ditahan: Mantan Presiden Amerika Serikat Pertama yang Menghadapi Tuntutan Federal
Dalam keterangannya bersama media, Sandiaga Uno menyebutkan bahwa alasannya bergabung PPP dikarenakan memiliki kesamaan cara pandang serta visi-misi dalam membangun Indonesia.
Tetapi alasan yang disampaikan oleh Sandiaga Uno tersebut tidak berdampak pada asumsi publik yang menilai bergabungnya Sandiaga Uno dalam PPP merupakan langkah besar yang dilakukannya untuk mendapatkan tiket Cawapres.
Pasalnya PPP saat ini tengah berupaya membangun Koalisi bersama PDIP untuk menyiapkan Pencapresan pada pemilu 2024.
Baca Juga: Anies Baswedan Rilis Opini Krisis Lingkungan Indonesia; Rumail Abbas Stakof Beri Tanggapan
Sehingga dalam asumsi Publik menyebut Sandiaga Uno masuk ke PPP agar bisa menjadi pasangan Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024.
Dilansir dari Metro TV pada Kamis (15/6/2023), pengamat politik Ray Rangkuti menyebut jika alasan Sandiaga Uno bergabung ke PPP agar mendapatkan tiket Cawapres adalah hal yang keliru.