politika

Diserang karena bongkar isu pemilihan umum, netizen ramai dukung dan puji Denny Indrayana

Senin, 29 Mei 2023 | 19:56 WIB
Pakar Hukum Tata Negara Prof. Deny Indrayana mendapat pujian publik karena mengawal hukum dan politik negeri ini. (Instagram: denyindrayana)

JAKARTA INSIDER - Proses perpolitikan di negeri ini terus memanas.

Begitu banyak hal-hal yang menyangkut hukum dan politik yang diduga melanggar konstitusi pun jadi pembicaraan hangat dan mendapat tanggapan dari para pengamat hukum negeri ini.

Tidak saja pengamat hukum, sampai -sampai mantan presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun angkat bicara karena ada yang ingin mencuri Partai binaanya.

Ada statemen yang memberitakan bocornya perubahan sistem pemilihan umum, padahal belum diputuskan.

Menurut Deny ada dugaan untuk menunda pemilihan umum dengan dengan memberlakukan sistem tertutup yang sebelumnya sistem terbuka, mendapat kecaman keras kepada Denny bagi pihak yang tidak menyukai atas komentarnya di berbagai stasiun TV.

Namun, dari beberapa wawancara yang dilakukan oleh stasiun televisi nasional di negeri, netizen pun ada yang memberikan komentarnya dan memuji Denny Indrayana.

Baca Juga: Karyawan startup edukasi teknologi tidak dapat gaji dan THR, minta tolong bantuan internet

Dilansir Jakarta Insider dari Metro TV, Senin, (29/5/2023).

Pengamat Hukum Tatanegara yang juga mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan juga Staf Khusus Presiden Bidang Hukum dan HAM, Prof. Denny Indrayana angkat bicara tentang kekuatirannya akan adanya sistim pemilihan umum (Pemilu) akan dirubah dari sistem Pemilu terbuka menjadi tertutup.

Mengenai hal ini, Denny mengatakan dia mengemukakan pendapatnya tentang hal ini agar rakyat wanti-wanti untuk menjaga keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Denny juga mengakui sikap yang diambilnya tersebut adalah langkah untuk mencegah (preventif) terhadap putusan MK yang tugasnya semrstinya sebagai penjaga demokrasi bukan penjaga penguasa.

Begitupun dengan adanya keinginan pengambil alihan Partai Demokrat yang diketuai AHY oleh Moeldoko.

Kini proses usaha mengambil alih Partai Demokrat ada di Mahkamah Agung, menurut Denny hal ini diduga salah satu cara untuk melakukan penjegalan terhadap Anies Baswedan sebagai Calon Presiden yang tergabung dalam Koalisi Perubahan Untuk Pembangunan bersama Partai Demokrat.

Baca Juga: Indonesia Vs Argentina: Harga tiket mulai Rp 600 ribu, berikut daftar harga dan cara belinya

Halaman:

Tags

Terkini