JAKARTA INSIDER - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Indonesia (Menkopolhukam), Mahfud MD namanya akhir-akhir ini santer disebut sebagai Cawapres yang paling ideal untuk dipasangkan dengan Ganjar Pranowo Capres PDIP di Pilpres 2024.
Namun begitu timbul pertanyaan, apakah Ganjar Pranowo dan Mahfud MD akan bertahan hingga 2024, atau hanya viralnya fenomena no justice no viral.
Lantaran jika dilihat apabila Mahfud MD disandingkan dengan Anis Baswedan, sepertinya akan sulit untuk disatukan bersama-sama. Tetapi jika Mahfud dipasangkan dengan Ganjar Pranowo, maka ini natinya akan menjadi sebuah perubahan bahasa.
Kemungkinan yang kita lihat adalah bahwa amplop berisi uang tidak, sudah tidak akan memiliki kesaktiannya.
Dilansir Jakarta Insider dari kanal youtube denny darko, Selasa (2/5/2023), simak selengkapnya hasil penerawangan ahli tarot tersebut, dalam mengungkap tanda-tanda yang akan diperlihatkan, oleh Denny Darko.
Nama Mahfud MD yang muncul secara tidak diduga nyatanya sangat pesat dan cepat sekali, seolah-seolah masyarakat diberikan pilihan yang baru, jika sebelumnya hanya di huni oleh Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anis Baswedan.
Baca Juga: Ibu Ken Admiral ungkap, awal mula anaknya bisa masuk ke rumah AKBP Achiruddin Hasibuan
Diberitakan sebelumnya, bahwa Mahfud MD yang dahulu katanya sempat menyiapkan baju untuk dilantik, dan dijadikan Cawapres, tetapi pada akhirnya digantikan dengan Ma’ruf Amin, lantaran menurut Denny Darko, terpaan dan serangan yang mempergunakan isu agama. Ditakutkan tidak bisa dihandle Jokowi jika tidak berwakilkan seseorang yang memiliki latas belakang keagamaan.
Apakah Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, kan bertahan hingga 2024, atau ini hanyalah viralnya saat ini saja?
Popularitas Mahfud MD langsung melonjak, karena duelnya bersama dengan angggota DPR yang memintanya datang berkaitan dengan kasus dugaan tindak pidana pencucian uangseninai 349 triliun.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Ibu Ken Admiral dikirimi paket dari seseorang berisi file video penganiayaan anaknya
Setelah dibuka oleh Denny Darko muncul kartu page of cups, menurutnya ini adalah sebuah hal yang terjadi secara tidak sengaja karena kalau menurutnya pendidikan di Indonesia belum merata.
Lantaran masyarakat Indonesia yang karena pendidikan belum merata ini mereka akhirnya sebagaian besar ini sulit untuk diajak berdiskusi tentang ide-ide apalagi tentang perubahan itukan sesuatu yang abstrak tidak terlihat ghaib.