JAKARTA INSIDER - Beberapa hari ini, mungkin merasakan hawa atau cuaca yang sangat terik/sangat panas, BMKG mengeluarkan peringatan terkait dengan sinar ultraviolet kategori ekstrem yang diprediksi terjadi pada hari Selasa (25/4/2023) di sejumlah wilayah Indonesia.
Bidang meteorologi BMKG, Guswanto menerangkan, bahwa sinar ultraviolet (UV), sangat berbeda dengan panas, tidak identik.
Jika membicarakan sinar ultraviolet, tentunya akan bicara tentang panjang gelombang, di mana panjang gelombangnya, dari sinar matahari yang masuk ke bumi, memiliki beberapa panjang gelombang.
Baca Juga: Aktor Iqbal Pakula pemain sinetron Cinta Fitri meninggal dunia, di usia 46 tahun
"Mulai dari infrared ultraviolet Ultra dan cahaya tampak dan seterusnya, nah ultraviolet ini memiliki panjang gelombang sekitar 200 sampai 400 nano mikron, jadi yang di warna merah tadi yang disebut itu adalah indeksnya," terang Guswanto, dikutip oleh Jakarta Insider dari kanal YouTube Metro TV.
Guswanto mengatakan, kejadian tersebut tidak terkait dengan panas, jadi tidak identik merah itu, bukan berarti identik dengan panas.
Jika melihat peta, sejak jam 8 pagi, dia akan naik terus mulai dari arah Timur bergerak menuju arah Barat, wilayah Indonesia dan akan berkurang kembali, mulai dari jam 4 sore.
Dalam arti, ini akan berkurang jadi paparan maksimu atau kategori di dalam legendanya. Kalau dibaca di sana itu, ada ekstrem merah sampai sekitar jam 8 hingga 10 sekitar jam 12 hingga jam 2 siang, kira-kira jadi berbeda dengan fenomena suhu panas yang ada saat ini.
Berarti diluruskan artinya cuaca panas yang kita alami, beberapa hari terakhir ini, tidak terlibat langsung dengan dengan sinar ultraviolet ekstrim yang terjadi.
Guswanto memaparkan, indikator dikatakan ekstrem dan masyarakat harus hati-hati, baik dikarenakan ekstrem di sana adalah lebih besar dari 11 indeksnya.
Di mana indeksnya adalah lebih besar dari 11 dan warnanya berwarna ungu, hal-hal yang harus diwaspadai, terkait dengan sinar ultraviolet ekstrem yang terjadi ini, baiknya kita bicara ke sinar ultraviolet, maka perlu diperhatikan adalah bagaimana sinar ultraviolet ini memberikan paparan ke kulit kita.
Sinar ultraviolet dibagi ada tiga kategori, ultraviolet e, ultraviolet B dan ultraviolet C, khusus untuk ultraviolet B akan terpapar pada kulit bagian atasnya, epidermis.
Sedangkan ultraviolet e, bisa masuk sampai kulit dermis lapisan bawahnya, kemudian ultraviolet C, hipodermis nanti ultraviolet, yang kalau papara ini bisa ditolak atau ada antibodi dari tubuh namanya zat melanin.