JAKARTA INSIDER - Ganjar Pranowo usai ditunjuk secara resmi dari partai PDIP sebagai capres, kini tengah menjadi sorotan publik, termasuk Denny Darko.
Denny Darko menyebut setelah diumumkannya Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP, maka akan ada tiga capres yang urut dari elektabilitas, ia memiliki keyakinan bahwa elektabilitasnya akan melejit.
Siapa saja tiga capres itu, tadinya Denny Darko akan berpikir Puan Maharani tapi ternyata sekarang mengerucut menjadi tiga putra bangsa terbaik, yang akan berlaga di tahun 2024 yang akan menjadi calon presiden RI.
Baca Juga: Tips jitu agar ketupat tahan lama dan tidak cepat basi
" Pertama adalah mas Ganjar kedua adalah pak Prabowo Subianto, terus mas Anis Baswedan jadi ada tiga putra bangsa terbaik," kata Denny Darko, dikutip oleh Jakarta Insider dari kanal YouTube Denny Darko.
Denny Darko mengatakan, Prabowo, Ganjar dan Anis, sama-sama ingin membawa Indonesia menuju kepada perubahan.
Anis Baswedan ingin merubah dari apa yang selama ini terjadi, namun menurut Denny bahwa saat ini sudah berada dalam masa perubahan.
Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG! Live streaming Liverpool vs Nottingham Forest di Liga Inggris malam ini gratis
Perubahan untuk lepas dari hegemoni barat Amerika Inggris sekutunya, untuk bisa berdikari dan mandiri. Maka kalau sudah dirubah ingin dirubahnya ke arah mana, apakah balik kembali kemudian bersama dengan Amerika dan sebagainya dan terlalu ke arah sana.
"Saya pikir, kita sudah dalam perubajan dan sedang menuju perubahan yang lebih baik dan kalau dirubah lagi takutnya, nanti malah akan balik lagi menuju yang dulu itu," ujar Denny.
Selanjutnya, kartu yang dibuka oleh Denny Darko adalah kartu Device of Pentacles, yang artinya koalisi akan hancur.
Koalisi yang sudah dibentuk kemarin, akan Bubrah akan ambyar mereka ini, akan mencoba mencari formulasi yang terbaru lagi, karena yang akan mereka perebutkan dari sini sudah bukan capres lagi.
Melainkan adalah posisi cawapres, secara realistis yang harus dihadapi karena PDIP, memegang tiket yang paling kuat.
Dan jika dilihat Ganjar Pranowo didukung oleh pertahanan, maka jika tidak terjadi insiden seharusnya memang yang menjadi presiden.