JAKARTA INSIDER - Sebentar lagi masyarakat Indonesia akan melakukan mudik Lebaran 2023.
Pemerintah sendiri telah mengumumkan ada beberapa tanggal yang diprediksi menjadi puncak arus mudik Lebaran 2023.
Sudah menjadi lumrah setiap tahunnya jika selama mudik termasuk mudik Lebaran 2023 akan terjadi macet yang luar biasa.
Baca Juga: 2 LIVE STREAMING GRATIS Nonton Dewa United vs Persija malam ini di Liga 1, Langsung klik di sini
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan jika puncak arus mudik Lebaran 2023 di ruas tol akan terjadi pada 19 April 2023.
Jasa Marga sendiri lanjut Listye memperkirakan sebanyak 2,78 juta kendaraan akan meninggalkan wilayah Jabodetabek melalui jalan tol saat arus mudik Lebaran 2023.
"Volume lalu lintas keluar Jabodetabek H-7 sampai H+7 melalui 4 gerbang tol utama sebesar 2,78 juta kendaraan. Ini akan jadi tertinggi yang pernah ada di Trans Jawa," ungkap Lisye dikutip Jakarta Insider dari PMJNews, Senin 10 April 2023.
Baca Juga: 6 Ciri dari orang yang kena sihir, santet, dan guna-guna menurut Ustadz Khalid Basalamah
"Pada dasarnya memang pada hari-hari menjelang cuti bersama sesuai dengan informasi dari pemerintah yang dimajukan pada 19 April 2023 akan cukup tinggi lonjakan lalu lintasnya. Diharapkan para pengguna jalan dapat melakukan perencanaan terkait waktu untuk melakukan perjalanan menuju ke arah Timur, Selatan, maupun Barat," katanya.
Lebih lanjut Lisye menjelaskan, arus mudik lebaran 2023 keluar Jabodetabek mayoritas masih didominasi ke arah timur atau Jalan Tol Trans Jawa sekitar 52 persen.
Sedangkan arus mudik lebaran 2023 ke arah barat atau Merak sekitar 27,8 persen, lalu ke arah selatan atau Ciawi 20,2 persen.
Sementara untuk arus mudik lebaran 2023 masuk kendaraan ke Jabodetabek, Jasa Marga memproyeksikan adanya 2,66 juta kendaraan. Jumlah tersebut juga naik dibandingkan arus mudik tahun-tahun sebelumnya.
"Itu naik 3,71 persen terhadap Lebaran 2022 yang sekitar 2,56 juta kendaraan, atau naik 14 persen, atau naik 14 persen terhadap 2019 sebesar 2,3 juta kendaraan," tuturnya.