JAKARTA INSIDER - Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera bahas mengenai calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi Anis Rasyid Baswedan (Anis Baswedan).
Awalnya tiga partai ini, membahas lima nama kandidat Cawapres yang didapuk akan mendampingi Anis Baswedan pada saat Pemilu 2024.
Setelah melalui diskusi dan pembahasan yang matang, akhirnya ketiga partai tersebut sepakat menentukan tiga nama Cawapres dari lima nama yang sebelumnya sudah diajukan menjadi pendamping Anis Baswedan.
Baca Juga: Bersih-bersih! Erick Thohir datangi Kejaksaan Agung laporkan dugaan korupsi di BUMN
Menurut rencana, pengumuman siapa saja ketiga nama Cawapres tersebut, akan dilakukan pada saat deklarasi bersama Koalisi Perubahan sebelum bulan Ramadhan, estimasi akhir bulan Maret.
Tidak hanya sekedar memberikan dukungan penuh, Partai Nasdem, Demokrat dan PKS juga menyerahkan kewenangan kepada Anis Baswedan untuk memilih siapa yang akan menjadi Cawapres.
Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto membenarkan bahwa ada pembahasan mengenai kajian tim kecil yang membahas lima nama bakal Cawapres sebagai pendamping Anis.
Baca Juga: Tentara bayaran Wagner Rusia kekurangan amunisi, Yevgeny Prigozhin curiga disengaja
Namun, sekarang mengerucut menjadi 3 nama Cawapres yang memiliki latar belakang beragam ada yang dari kader parpol calon anggota koalisi perubahan hingga tokoh nonparpol.
”Pilihan kami memang sudah mengerucut ke tiga nama. Kalau siapanya, biarlah menjadi bagian dari moment of surprise supaya semua berjalan smooth,” ungkap Sugeng. Dikutip oleh JAKARTA INSIDER dari relawananies, Selasa (7/3/2023).
Adapun 3 nama Cawapres awapres tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan saintifik, sesuai hasil survei elektabilitas yang kredibel.
Nasdem sendiri sudah menghitung berdasarkan perhitungan dan pemetaan komposisi suara Cawapres dalam pemenangan pasangan mencapai 18 persen, sementara capres menyumbang 82 persen.
Hal inilah yang menjadi alasan kenapa Cawapres yang dipilih harus memiliki modal elektabilitas, guna memenuhi kebutuhan suara sebesar 18 persen.