JAKARTA INSIDER - Usai berunding di Malaysia, Thailand dan Kamboja sepakat untuk menyetujui gencatan senjata sementara.
Thailand dan Kamboja sepakat menyetujui proposal gencatan senjatanya yang dijembatani oleh Malaysia.
Oleh sebab itu, Malaysia sebagai jembatan yang mendamaikan Thailand dan Kamboja membentuk tim pemantau gencatan senjata Thailand dan Kamboja.
Baca Juga: Film Horor Thailand Terbaru 2025 yang Paling Menegangkan dan Bikin Merinding
Militer Malaysia mengumumkan pembentukan dua tim pemantau yang akan ditempatkan di Kamboja dan Thailand untuk mengawasi pelaksanaan gencatan senjata antara kedua negara.
Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia (MAF), Jenderal Mohd Nizam Bin Haji Jaffar, menyampaikan pengumuman tersebut saat kunjungan ke Kamboja
Dua tim pemantau akan ditempatkan secara terpisah di Kamboja dan Thailand.
Baca Juga: Anti Mainstream! 5 Jurusan Ini Bikin Kamu Lebih Mudah Tembus LPDP
Tim ini dipimpin oleh atase militer Malaysia di masing-masing negara dan mulai bekerja pada Rabu (30/7/2025), sehari setelah gencatan senjata resmi diberlakukan pada Selasa dini hari kemarin .
Panglima Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja (RCAF), Jenderal Vong Pisen, menyambut baik langkah Malaysia.
Ia menegaskan dukungan penuh terhadap peran Malaysia dalam menjaga perdamaian kawasan serta mendorong mekanisme pemantauan independen demi memastikan stabilitas jangka panjang.
Baca Juga: Teknologi atau Ancaman? Ini 10 Pekerjaan yang Terancam Hilang karena AI
Menteri Pertahanan Kamboja, Tea Seiha, sebelumnya juga menyatakan kemungkinan mengundang delegasi diplomatik asing dan atase militer untuk memantau langsung situasi di perbatasan.
Kepala Komite Urusan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Majelis Nasional Kamboja, Lim Menghour, menilai mekanisme pemantauan internasional sebagai elemen kunci guna memastikan seluruh kesepakatan gencatan senjata dijalankan dengan baik.***