Thailand juga menuding Phnom Penh mengerahkan pasukan di sepanjang perbatasan dan membombardir wilayah Negeri Gajah Putih itu dengan roket.
“Situasinya masih sangat tegang, dan diperkirakan Kamboja mungkin sedang mempersiapkan operasi militer besar sebelum memasuki negosiasi,” klaim pernyataan militer Thailand.
Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengatakan pertemuan di Malaysia ini akan dimediasi oleh pemimpin Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim juga diselenggarakan dengan partisipasi China sebagai sekutu perdagangan dan politik utama.
“Tujuan pertemuan ini adalah untuk mencapai gencatan senjata segera yang diprakarsai oleh Presiden Donald Trump dan disetujui oleh kedua perdana menteri Kamboja dan Thailand,” kata Hun Manet, masih dilansir dari Malay Mail.
Setidaknya ada 35 orang tewas dan lebih dari 200.000 orang mengungsi sejak Kamis, 24 Juli 2025 lalu seiring kedua negara memperebutkan beberapa kuil kuno di wilayah perbatasan tersebut.***