JAKARTA INSIDER - Presiden Suriah Ahmed al Shaara menarik seluruh pasukan militer Suriah yang berada di wilayah Suweida.
Presiden Ahmed al Shaara menarik semua pasukan militer Suriah dari wilayah Suweida dan menetapkan kelompok lokal Druze yang mengambil alih keamanan wilayah.
Hal ini bertujuan untuk melanjutkan kesepakatan gencatan senjata di wilayah Suweida, Suriah.
Pasukan tentara dan aparat keamanan dalam negeri Suriah telah meninggalkan seluruh posisi yang mereka duduki dalam beberapa hari terakhir.
Langkah itu dilakukan setelah tercapainya kesepakatan yang menjamin penghentian penuh operasi militer dan pembentukan komite pemantau pelaksanaan gencatan senjata, yang terdiri atas perwakilan negara dan tokoh masyarakat Druze.
Kementerian Dalam Negeri Suriah dan Sheikh Yusuf al-Jarbou’, salah satu dari tiga otoritas spiritual tertinggi komunitas Druze, mengonfirmasi kesepakatan itu pada Rabu malam.
Baca Juga: PM Italia Giorgia Meloni Kecam Israel Usai Hancurkan Gereja Kudus di Palestina
Dalam pernyataan bersama, mereka menekankan pentingnya penghentian segala bentuk kekerasan dan penempatan aparat keamanan yang melibatkan warga lokal Suweida untuk menjamin keselamatan penduduk.
“Negara Suriah dan para pemuka Druze menjamin pelaksanaan kesepakatan ini,” ujar Adi Al-Abdullah, Direktur Hubungan Masyarakat Kementerian Pertahanan Suriah, dalam wawancara dengan Al Jazeera.
Ia menambahkan bahwa pemerintah melihat adanya niat baik dan rasa tanggung jawab nasional dari para pemuka Druze dalam menjaga stabilitas wilayah.***