JAKARTA INSIDER - Turki kini semakin ricuh dan berkecamuk usai Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu ditangkap usai Hakim Pengadilan Turki menjatuhkan hukuman penjara.
Turki semakin ricuh usai belasan ribu masyarakat mengikuti aksi demonstrasi dan menentang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Oleh karena itu, Pihak Otoritas Turki menangkap dan mengamankan 1.000 masyarakat yang menjadi demonstran serta menentang Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Baca Juga: Catat! Ini 10 Universitas di Azerbaijan yang mempunyai jurusan Ilmu Hukum terbaik!
Otoritas Turki menahan sekitar seribu lebih orang dalam aksi protes yang berlangsung selama lima hari di berbagai kota, menyusul penangkapan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu.
Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, pada Senin 24 Maret 2025 mengonfirmasi jumlah penangkapan tersebut setelah aksi demonstrasi anti-pemerintah terbesar dalam lebih dari satu dekade.
Baca Juga: Semakin chaos! Rusia hantam sekolah dan Rumah Sakit di Ukraina, 74 warga sipil terluka
Gelombang protes dipicu oleh penahanan Imamoglu pada Rabu atas tuduhan korupsi, mendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK), dan memimpin organisasi kriminal.
Dalam pidatonya di Ankara, Erdogan menuding Partai Rakyat Republik (CHP) sebagai pihak yang memicu gelombang kekerasan di seluruh negeri.
Meski terjadi penangkapan massal, aksi demonstrasi terus berlangsung di berbagai kota di Turki.***