“Dunia harus menyadari bahwa tidak ada penyebab yang lebih penting daripada penyebab anak-anak Palestina di Gaza, yang mengantri berjam-jam untuk mendapatkan satu liter air, meminum air yang terkontaminasi, dan kekurangan makanan serta obat-obatan,” kata Presiden Abbas.
Presiden Palestina itu juga menekankan bahwa penggunaan air sebagai senjata perang oleh Israel adalah bagian dari kebijakan sistematis yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
“Ini adalah upaya untuk menjarah dan mengendalikan semua sumber daya air permukaan dan air tanah, mencabut warga Palestina dari tanah mereka, dan melaksanakan agenda politik Israel untuk memperluas pemukiman ilegal serta merongrong solusi dua negara,” ujar Abbas.
Seraangan udara Israel ke Gaza sejak Selasa, 18 Maret 2025, telah menewaskan lebih dari 700 warga Palestina dan melukai lebih dari 1.000 orang.
Serangan ini juga merusak gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawaran tawanan perang yang telah disepakati Januari 2025.***