politika

Israel kembali menggelar Operasi Darat di Gaza, 25 warga sipil syahid

Kamis, 20 Maret 2025 | 13:56 WIB
Israel kembali menggelar Operasi Darat di Gaza, 25 warga sipil syahid

JAKARTA INSIDER - Tak kunjung berhenti, Israel kembali menggelar operasi militer darat di wilayah Gaza pada bulan suci Ramadan.

Seakan tak perduli, Israel dan pasukan militernya kembali melakukan operasi darat dan menewaskan sebanyak 25 warga sipil di Gaza.

Operasi darat itu merupakan sikap Israel terhadap pemulangan sandera Hamas dan aksi Israel untuk menyingkirkan Hamas di Palestina.

Baca Juga: Jelang Laga Indonesia vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Pelatih Australia Popovic Akui Buta akan Taktik yang Bakal Dimainkan Kluivert

Akibat dari operasi darat Israel ini, sebanyak 25 warga sipil Palestina syahid.

Korban diantaranya adalah wanita dan anak anak.

Sedikitnya 25 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan Israel.

Baca Juga: Pratinjau Laga Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026 Hari Ini, Australia Menang Peringkat Internasional

Sumber-sumber keamanan menyebutkan pesawat tempur Israel menargetkan rumah itu dengan sedikitnya satu rudal.

Sebelumnya pada Rabu, Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pada malam hari, IDF menyerang sebuah lokasi militer Hamas di Gaza utara di mana persiapan sedang dilakukan untuk "menembakkan proyektil ke wilayah Israel."

Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan warga berjalan kaki melewati jalan-jalan yang dipenuhi puing-puing, sebagian mendorong gerobak berisi kasur dan barang-barang rumah tangga sementara yang lain memegang tangan anak-anak mereka yang ketakutan.

Puluhan keluarga Palestina meninggalkan rumah mereka di berbagai wilayah Gaza pada Rabu setelah tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru, dan memperingatkan akan adanya operasi militer yang lebih intensif.

Tentara Israel melancarkan serangan udara intensif sejak Selasa dini hari di berbagai wilayah Gaza, menewaskan lebih dari 400 orang dan menggagalkan gencatan senjata selama dua bulan.***

Tags

Terkini